x
x

PLN NP Tampilkan Inovasi Transisi Energi di Electricity Connect 2024

Kamis, 14 Nov 2024 12:10 WIB

Reporter : Achmad Arif

JATIMKINI.COM, PLN Nusantara Power (PLN NP) terus memperkuat komitmennya dalam mendorong transisi energi menuju Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia. Tahun ini, PLN NP akan berpartisipasi dalam ajang Electricity Connect 2024 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada 20-22 November 2024.

Dalam kesempatan ini, PLN NP akan memamerkan berbagai inovasi dalam solusi bisnis hijau, pengembangan pembangkit listrik ramah lingkungan, serta ekosistem hidrogen hijau.

Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah, menjelaskan bahwa PLN NP merupakan pencetus acara ini di Surabaya pada 2016. Sejak 2023, acara tersebut bertransformasi menjadi NP Connect. Selanjutnya, namanya berubah menjadi Electricity Connect 2024 yang diselenggarakan di Jakarta.

“Selama delapan tahun, NP Connect telah menjadi platform penting bagi berbagai pemangku kepentingan untuk berdiskusi dan berkolaborasi. Rebranding acara ini menjadi Electricity Connect 2024 bukan hanya soal nama, tetapi juga simbol peningkatan dan pengakuan atas pencapaian kami selama ini," ujar Ruly.

Pada gelaran Electricity Connect 2024, PLN NP akan mengedepankan berbagai proyek dan inovasi dalam mempercepat transisi energi di Indonesia guna mencapai target Net Zero Emission pada 2060.

Saat ini, PLN NP mengelola total kapasitas pembangkit EBT sebesar 1.989 MW yang berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Kami juga telah menyelesaikan pembangunan beberapa pembangkit EBT baru, dan beberapa di antaranya sudah beroperasi,” Ruly menambahkan.

Selain PLTA, PLN NP juga telah mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas total 243,48 MW, yang meliputi PLTS Terapung Cirata 192 MWp, PLTS Cirata 1 MW, PLTS Bawean 480 kW, serta PLTS IKN 50 MW. Proyek-proyek ini merupakan bagian dari upaya PLN NP mempercepat penggunaan EBT di Indonesia.

Inovasi lainnya adalah pengembangan energi alternatif, yakni green hydrogen plant (GHP). Sebagai pionir dalam produksi hidrogen hijau pertama di Indonesia, PLN NP memanfaatkan panel surya (solar PV) dan Renewable Energy Certificate (REC) untuk menghasilkan hidrogen melalui pembangkit listrik tenaga gas (PLTGU) Muara Karang. Inovasi ini diharapkan dapat membuka jalan bagi pengembangan industri hidrogen hijau di Indonesia.

PLN NP juga telah berhasil mengembangkan mobil listrik hybrid berbahan bakar hidrogen hijau pertama di Indonesia. Hasil kerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), mobil ini menggunakan teknologi fuel cell battery yang mampu menempuh jarak hingga 270 kilometer dengan sekali pengisian.

Selain itu, PLN NP juga telah melakukan perdagangan karbon sebanyak 311.957 ton CO2, yang merupakan 19,17 persen dari kuota yang dimiliki perusahaan. Jumlah unit karbon yang dimiliki PLN NP merupakan yang terbesar di Indonesia.

Sejak pertama kali diadakan pada 2016, NP Connect telah menjadi platform strategis yang mempertemukan berbagai pihak di industri kelistrikan untuk berbagi pengetahuan dan inovasi. Selama delapan tahun, acara ini telah menciptakan dampak signifikan dalam mendorong perkembangan teknologi dan inovasi sektor energi di Indonesia.

Kini, NP Connect bergabung dengan dua acara besar lainnya, yakni Hari Listrik Nasional ke-79 (HLN 79) yang diselenggarakan Masyarakat Kelistrikan Indonesia dan PLN Locomotion, untuk membentuk Electricity Connect 2024. Acara ini diharapkan menjadi showcase ketenagalistrikan ASEAN dan semakin menguatkan komitmen Indonesia dalam mencapai Net Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat.

Editor : Rochman Arif

Kopilot
LAINNYA