JatimKini
Masyarakat mulai terbiasa setelah enam hari penerapan manajemen dan rekayasa lalu lintas (lalin) di pusat Kota Malang, Jawa Timur. Kendati baru tahap uji coba, akan tetapi manfaatnya sudah terasa lantaran kemacetan terurai di sejumlah ruas jalan. Namun, evaluasi tetap diperlukan karena terjadi kepadatan lalin di ruas jalan lainnya.
"Penerapan satu arah ini kita harus memulai. Kalau tidak dicoba, kapan lagi?," tegas Wali Kota Malang Sutiaji, Kamis (23/2).
Sutiaji menjelaskan pendekatan guna mengurai persoalan lalu lintas itu selain infrastruktur juga manajemen dan rekayasa lalu lintas. Dalam konteks ini, masyarakat harus mengubah pola pikir dalam memahami kenyamanan berlalu lintas.
"Kita ingin masyarakat mengubah mindset dekat tapi tidak terprediksi menjadi panjang tapi terprediksi," katanya.
Sutiaji memberikan pemahaman kerap membutuhkan waktu lebih lama untuk sampai rumah dan kantor meski jarak tempuhnya dekat karena terjebak kemacetan dan kepadatan lalin.
Dengan rekayasa dan manajemen lalin, Pemkot Malang ingin menata kota agar masyarakat lebih berdaya, nyaman dan memberikan kepastian. Karena itu, penataan rute dilakukan satu arah atau memutar, akan tetapi waktu tempuh terprediksi karena arus lalin menjadi lancar.
Uji coba manajemen dan rekayasa lalin telah digulirkan sejak Senin (20/2). Masyarakat pun mulai terbiasa dengan perubahan jalur dan rute. Imbasnya memang masih ada kemacetan di sejumlah titik.
Sutiaji sempat memantau langsung di pertigaan antara Jalan Trunojoyo dan Jalan Panglima Sudirman atau sebelah SPBU Stasiun Kota Baru. Termasuk di pertigaan Jalan Aris Munandar, perempatan Kelenteng Eng An Kiong dan sekitar jembatan Jalan Mayjen Sungkono. Sejumlah ruas jalan itu terindikasi menjadi pemicu tersendatnya arus lalin sehingga dibutuhkan rekayasa agar lebih lancar.
"Beberapa titik yang saya kunjungi memang agak tersendat arusnya pada jam-jam tertentu. Seperti pada jam sibuk yaitu di pagi dan sore saja," ujarnya.
Guna mengurai lalin, forum lalu lintas dan pakar transportasi sejumlah perguruan tinggi akan segera membahasnya.
"Ibarat orang sakit kalau penyakitnya sudah terdeteksi kan enak, tinggal kita mencari obatnya saja," imbuhnya.
Sutiaji mengungkapkan seperti di sekitar SPBU Stasiun Kota Baru, kendaraan yang dari arah Jalan Panglima Sudirman ada yang lurus dan ada yang belok kanan. Begitu juga dari arah Jalan Kolonel Sugiono, ada yang lurus dan belok kiri ke arah Balai Kota Malang.
"Di sinilah arus lalu lintas agak tersendat dan akan segera kami cari jalan keluarnya," tuturnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, R Widjaja Saleh Putra menambahkan forum lalu lintas akan mengevaluasi bersama Dinas Perhubungan sembari menindaklanjuti dan memenuhi sarana prasarana.
"Kami akan memasang rambu-rambu lalu lintas seperti zebra cross dan pita kejut. Termasuk mengimbau masyarakat terkait keamanan berkendara. Hati-hati, jangan ngebut saat berkendara," katanya.
Pemasangan zebra cross dan pita kejut utamanya di Jalan Basuki Rahmat kawasan Kayutangan dan Jalan Brigjen Slamet Riyadi di Oro Oro Dowo.
"Kami juga akan mengevaluasi parkir di pinggir jalan guna mengurai kepadatan kendaraan selain untuk keselamatan," ungkapnya.
Testimoni warga
Penerapan jalur satu arah di Jalan Basuki Rahmat terlihat lancar sampai Jalan Semeru. Namun, terjadi kepadatan akibat perlambatan laju kendaraan bermotor di sekitar Pasar Splendid sampai Ramayana dan Alun-Alun Merdeka.
"Rekayasa lalu lintas ini cukup membantu dalam mengurai kemacetan," tegas Yudi Jama'ali, warga Dieng, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Minggu (26/2).
Yudi mengatakan sudah terbiasa dengan pengalihan rute di sejumlah ruas jalan. Ia merasakan manfaat kondisi jalanan sekarang lebih lancar. Kalaupun harus memutar dengan mengikuti rambu lalin pun, lanjutnya, jarak tempuh masih dalam batas wajar karena tidak terlalu jauh.
"Jalan lancar, tidak macet meskipun harus memutar," kata bapak tiga anak ini saat akan menikmati bus Macito gratis bersama keluarga.
Pernyataan Yudi itu juga dirasakan warga luar Kota Malang. Ayu, warga Tlelung, Kota Batu, menyatakan pusat Kota Malang terasa lebih lancar dan nyaman tanpa macet. Hanya saja saat di jalan raya Dinoyo kerap terjadi kepadatan lalu lintas.
Editor : Redaksi