Diantara sekian waktu yang memberi penandaan sebagai momen bersejarah adalah Oktober, disebut sebagai "Bulan Pemuda". Seyogyanya kaum muda menghayati Oktober sebagai saat yang ditunggu-tunggu untuk menunjukkan kesaktiannya selaras dinamika zaman. Why?
Para pendahulu kita sebelum negara dan bangsa ini memiliki identitas, pada tahun 1926 terjadi peristiwa bersejarah. Yakni para remaja yang baru berusia 20 tahunan dari berbagai daerah berbondong-bondong ke Batavia (sekarang Jakarta) untuk memenuhi undangan kongres. Inilah Kongres Pemuda 1926 atau yang dikenal sebagai Kongres Pemuda I pada tanggal 28-30 Oktober 1926.
Kongres ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai organisasi pemuda daerah. Seperti Jong Java, Jong Sumatra Bond, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Borneo, dan yang lainnya.
Beberapa sosok yang diundang khusus dalam kongres ini antara lain Soekarno, Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir serta beberapa nama yang di kemudian hari memainkan peran sentral dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Kongres Pemuda I menjadi awal penting menyatukan kaum pemuda dari berbagai daerah, mendorong semangat perjuangan nasionalisme untuk memproses kemerdekaan. Mereka dianggap sebagai agen perubahan sosial dan politik yang sangat berarti.
Soekarno yang saat itu berusia 25 tahun, dianggap senior oleh para peserta diminta untuk memberikan pengantar. Segera ia pidato, "Aduh, aduh, aduhai, aku merasa bangga. ... Beri aku sepuluh pemuda, aku akan menggetarkan dunia." Pidato itu mengilhami semangat nasionalisme dan perjuangan melawan kolonialisme Belanda.
Selain tumbuhnya nasionalisme, kongres ini menggarisbawahi pentingnya penggunaan bahasa Melayu yang di waktu kemudian disebut bahasa Indonesia sebagai alat penyatuan suatu bangsa mengingat begitu beragamnya bahasa daerah.
Saat kongres digelar tercermin adanya beraneka haluan politik peserta. Sebagian mengusung sosialisme sebagian lainnya berpaham nasionalisme. Tidak ada penganut ideologi khilafah.
Pelajaran dari peristiwa ini adalah betapa pentingnya menggugah nasionalisme dan semangat perjuangan di tangan pemuda. Pemuda adalah agen pembaharuan.
Membaca Oktober 1926 kemudian membaca Oktober 2024, apa artinya?
Penulis : Rokimdakas
Wartawan & Penulis
Kanal Kolom adalah halaman khusus layanan bagi masyarakat untuk menulis berita lepas.
Redaksi Jatimkini.com tidak bertanggungjawab atas tulisan tersebut
Editor : Redaksi