x
x

Mahasiswa dan Warga Surabaya Teliti Perubahan Sampah jadi Peluang

Minggu, 13 Okt 2024 20:51 WIB

Reporter : Rochman Arif

JATIMKINI.COM, Studi banding bertajuk Comdev Goes to Kampung Edukasi Sampah menarik perhatian masyarakat. Sebab, kunjungan ini membahas pentingnya perubahan dan pemberdayaan pengelolaan sampah.

Kegiatan yang diinisiasi Departemen Pengabdian Masyarakat BEM Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga ini diikuti warga RW 04 Asem Jaya, Kecamatan Bubutan, Surabaya.

Ketua Panitia Comdev FKM Unair 2024, Dafa Zanuar Zaky berharap sampah sebagai peluang menciptakan perubahan positif. Itu sebabnya ia memilih Kampung Edukasi Sampah di Kelurahan Sekardangan, Sidoarjo, yang kerap memberi insipirasi.

“Kami ingin warga menyadari bahwa sampah bisa menjadi aset yang mendorong perbaikan lingkungan, sekaligus kesejahteraan ekonomi. Manajemen perubahan ini harus diadopsi agar dampaknya dapat dirasakan secara berkelanjutan,” kata Dafa dalam keterangan tertulisnya.

Hal ini diamini Ketua RW.04 Asem Jaya, Cahyo Budi Widodo. Menurutnya inspirasi yang diberikan Kampung Edukasi Sampah sangat bermanfaat dan inovatif. Inovasi yang disampaikan mampu membuka wawasan warga di luarlingkungan.

“Pengelolaan sampah di sini memotivasi untuk melakukan hal serupa di kampung kami. Inisiatif ini membuka wawasan tentang potensi besar, bahwa sampah bisa dikelola dengan baik,” katanya.

Kader lingkungan Kampung Edukasi Sampah menjelaskan manfaat IPAL bagi lingkungan.
"Kader lingkungan Kampung Edukasi Sampah menjelaskan manfaat IPAL bagi lingkungan."

Adapun pegiat lingkungan sekaligus pendiri Kampung Edukasi Sampah, Edi Priyanto menekankan perubahan besar dimulai dari langkah kecil. Kunci sukses pengelolaan sampah terletak pada partisipasi aktif masyarakat.

“Manajemen perubahan itu penting untuk menggerakkan warga dalam mengolah sampah. Dengan demikian, warga sanggup mengubah tantangan menjadi peluang. Tapi perlu edukasi berkelanjutan dan kolaborasi yang solid,” jelas Edi.

Lebih lanjut, Edi menjelaskan bahwa perubahan perilaku mengolah sampah butuh strategi. Ia mencontohkan rendahnya partisipasi warga dapat diatasi melalui pendekatan edukasi dan implementasi sistem yang mudah.

“Ketika warga merasakan manfaat dari setiap perubahan, komitmen untuk menjaga lingkungan akan tumbuh dengan sendirinya,” Edi menambahkan.

Kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa Comdev FKM Unair ini sangat penting. ia berharap ada dorongan kepada masyarakat untuk lebih peduli dan terlibat dalam pengelolaan lingkungan. Ia berharap kegiatan ini terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak komunitas di masa depan.

Studi banding ini membuktikan bahwa sampah bisa diatasi melalui inovasi sederhana dan kolaborasi efektif. Inovasi dan kreativitas yang didukung manajemen perubahan, warga bisa menjadi agen perubahan. Ke depan sampah bisa diubah menjadi sumber daya yang bernilai.

Editor : Rochman Arif

Kopilot
LAINNYA