Reporter : Rochman Arif
JATIMKINI.COM, Beroperasinya flyover Terminal Teluk Lamong (TTL) diharapkan bisa membawa dampak besar bagi perekonomian Surabaya dan Jawa Timur. Salah satunya dengan meningkatkan percepatan perpindahan arus barang dari dan menuju kawasan Pelabuhan Tanjung Perak.
Sejauh ini pemlik barang kerap terkendala dengan flow kendaraan di kawasan pelabuhan. Utamanya di Jalan Kalianak dan sekitarnya, yang kerap timbul kemacetan. Sementara jalan tersebut merupakan penghubung Terminal Teluk Lamong yang menghubungkan Surabaya dengan Gresik, Lamongan, Sidoarjo, Mojokerto, dan kota lainnya.
“Ini keuntungan besar bagi ekonomi Surabaya. Yang dibutuhkan dari flyover ini adalah bisa mengurai kemacetan dan efisiensi waktu. Sehingga perputaran truk bisa maksmal dua hingga tiga kali,” kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi di sela peresmian flyover TTL, Jumat (20/9/2024).
Ia menambahkan bahwa PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), selaku pemilik flyover, telah melakukan kajian bisnis. Salah satunya adalah mendorong produktivitas perpindahan barang dari dan menuju kawasan pelabuhan.
Mengutip Badan Pusat Statistik, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada kuartal kedua tahun 2024, tumbuh 4,98 persen (year on year/yoy). Sementara sektor transportasi dan pergudangan tumbuh 0,27 persen. Adanya flyover ini diharapkan pertumbuhan ekonomi lebih baik lagi.
Direktur Pengelola Pelindo, Putut Sri Muljanto mengatakan truk yang bisa diurai dari Terminal Teluk Lamong mencapai 5.000 per hari. Sementara flyover yang menghubungkan tol Romokalisari ini mampu menampung lebih dari 6.000 truk per hari, atau 180 ribu per bulan.
“Dari kajian yang sudah kami lakukan, truk yang bisa diurai bisa mencapai 5.000 hingga 6.000 truk per hari. Kemampuan dan kapasitas ini tentu bisa mengurai antrean di dalam terminal. Dengan demikian, produktivitas kami meningkat dua kali lipat,” jelas Putut.
Direktur Investasi Pelindo, Boy Robyanto menilai jalan ini sudah sangat layak dan sudah bisa dioperasikan. Indikatornya saat digunakan untuk mengurai kemacetan saat pelaksanaan Piala Dunia U-17 tahun lalu.
“Sebetulnya, flyover ini sudah selesai dua tahun lalu dan baru diujicobakan pada Piala Dunia U-17 tahun 2023, untuk membantu kelancaran lalu lintas. Alhamdulillah, sudah bisa dioperasikan,” kata Boy, dalam sambutannya.
Ia menambahkan keberadaan flyover ini merupakan salah satu proyek strategs nasional. Di mana Pelindo mendapat penugasan membangun jembatan penghubung ini sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan amdal lalu lintas.
Editor : Rochman Arif