Reporter : Peni Widarti
JATIMKINI.COM, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), subholding gas PT Pertamina (Persero) mencatatkan kinerja pendapatan selama semester I/2024 mencapai US$1,839 miliar atau meningkat 3% (yoy) sejalan dengan upaya inisiatif dalam memperluas pemanfaatan gas bumi di berbagai segmen pelanggan di Indonesia.
Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko menjelaskan, sepanjang 6 bulan pertama tahun ini, volume gas bumi mayoritas disokong dari gas pipa sebesar 99,6%. Sedangkan untuk komersialisasi LNG regasifikasi sebesar 0,4%. Berdasarkan sumber gas, sebesar 38% berasal dari Pertamina Grup dan sisanya dari gas supplier lainnya termasuk Corridor Block.
"Secara keseluruhan, perseroan telah menunjukkan pertumbuhan yang berkelanjutan dan profitabilitas yang meningkat. Kami percaya dengan terus menjalankan strategi bisnis yang telah ditetapkan, melakukan pengelolaan operasional secara optimal dan efisien serta penerapan Manajemen keuangan dan manajemen risiko yang prudent, PGN akan mampu menghadapi tantangan dan peluang," ujarnya dikutip dalam rilis, Kamis (19/9/2024).
Adapun kinerja PGN selama semester I/2024 dari sisi beban pokok pendapatan tercatat meningkat hanya 1% menjadi US$ 1,432 miliar, sehingga laba kotor di semester I/2024 tercatat US$407 juta atau naik 11% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar US$ 368 juta.
Demikian juga laba operasi di semester I/2024 tercatat US$293 juta atau naik 3% menjadi dibandingkan periode sama 2023 yakni US$284 juta. Di pos bottom line, laba bersih PGN berhasil tumbuh sebesar 28% menjadi US$187 juta.
Pada periode semester I/2024, pencapaian EBITDA cukup stabil yaitu sebesar US$578 juta yang dikontribusikan dari penurunan laba selisih kurs dan beban penyusutan. Pencapaian EBITDA dikontribusikan 75% dari segmen niaga gas, transmisi gas dan lainnya, serta 25% dikontribusikan dari segmen hulu.
Sedangkan lini bisnis niaga gas dan transmisi memberikan kontribusi sebesar 73% terhadap pendapatan perusahaan. Sebesar 11% dikontribusikan dari lini bisnis hulu (Upstream) dan sebesar 16% sisanya adalah kontribusi dari lini bisnis lainnya.
Arief menambahkan, dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan rencana investasi di tengah dinamika perekonomian nasional dan global, selama semester I ini, realisasi belanja modal perseroan tercatat US$70 juta, yang terdiri dari penyerapan oleh segmen downstream dan lainnya 44%, serta diserap oleh segmen hulu 56%.
Untuk saat ini dan kedepannya, lanjut Arief, infrastruktur pipa dengan infrastruktur gas bumi beyond pipeline akan menjadi skema andalan PGN dalam optimalisasi pemanfaatan gas bumi. Lantaran dari sisi operasional, secara umum pencapaian segmen niaga gas bumi juga dipengaruhi oleh ketidakseimbangan supply dan demand.
“Terdapat penurunan volume pasokan gas pipa akibat natural decline (penurunan alami kondisi sumur) dari pemasok di wilayah Sumatera dan Jawa serta adanya libur Lebaran di kuartal 2/2024. Tantangan pasokan tersebut perlu diantisipasi dengan mulai menambah pasokan gas dari LNG,” imbuhnya.
Adapun kinerja secara infrastruktur, hingga semester I ini, jaringan pipa yang dimiliki PGN mencapai sepanjang 13.319 km atau bertambah 626 km. Total jumlah pelanggan PGN adalah sebanyak 821.245, terdiri atas sebanyak 3.165 pelanggan industri dan komersial, sebanyak 2.017 pelanggan kecil, dan sebanyak 816.063 rumah tangga.
Editor : Peni Widarti