Reporter : Ilham Dary Athallah
JATIMKINI.COM, Di tengah tantangan finansial yang dihadapi keluarganya, Siti Hidayah, seorang mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) yang meraih beasiswa Kartu Indonesia Pintar – Kuliah (KIP-K), membuktikan bahwa tekad dan kerja keras dapat mengubah masa depan. Perempuan kelahiran Surabaya pada 2 Maret 2005 ini, tumbuh dengan keyakinan kuat bahwa pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu kesuksesan.
Siti, yang kini menempuh pendidikan di Prodi S1 Manajemen, berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya, Kambyah, adalah seorang pedagang soto di pinggir jalan, sementara ibunya, Muntamah, adalah ibu rumah tangga. Meski dengan keterbatasan finansial, orang tuanya memberikan dukungan penuh bagi Siti untuk melanjutkan pendidikan tinggi.
"Motivasi saya untuk melanjutkan studi datang dari keyakinan bahwa pendidikan adalah kunci untuk mencapai impian dan tujuan karier saya," ujar Siti saat ditemui di sela-sela pengukuhan mahasiswa baru Unusa di Dyandra Convention Hall, di Surabaya kemarin
Meski jalan yang ditempuh tidak selalu mulus, Siti tetap berpegang pada prinsip bahwa usaha yang gigih dan doa akan membuka jalan kesuksesan. Ia terinspirasi oleh sosok Almarhum B.J. Habibie, yang kata-katanya selalu menjadi penyemangat dalam hidupnya: “Keberhasilan bukan milik orang yang pintar, namun milik orang yang senantiasa berusaha.” Kata-kata ini menjadi pendorong bagi Siti untuk terus berjuang, meski sempat menghadapi berbagai kegagalan.
Dukungan penuh dari keluarganya sangat berarti bagi Siti. Orang tuanya memberikan kebebasan penuh bagi Siti untuk mengejar apa yang ia impikan. "Orang tua saya sangat mendukung keinginan saya untuk melanjutkan pendidikan. Mereka tidak pernah menuntut saya untuk mengikuti cita-cita tertentu, tetapi selalu mendukung apa pun yang saya pilih," tambah Siti dengan penuh rasa syukur.
Sebelum diterima di Unusa, Siti sempat mengalami gap year selama satu tahun, di mana ia mencoba peruntungan dalam dunia bisnis dengan berjualan dimsum. Namun, bisnis tersebut tidak berjalan sesuai harapan. Pengalaman tersebut tidak membuatnya patah semangat, melainkan mendorongnya untuk terus belajar, terutama dalam bidang kewirausahaan dan pemasaran.
Siti tidak hanya fokus pada prestasi akademik, tetapi juga memiliki cita-cita untuk mengembangkan bisnis keluarga, terutama usaha soto milik ayahnya. "Saya ingin belajar tentang kewirausahaan untuk membantu mengembangkan bisnis orang tua saya. Dengan ilmu yang saya dapatkan di Unusa, saya berharap bisa membawa bisnis ini lebih maju lagi," ungkapnya.
Siti Hidayah adalah salah satu dari 3.544 mahasiswa baru Unusa yang dikukuhkan pada hari itu. Kehadiran para penerima beasiswa seperti Siti adalah cerminan dari komitmen Unusa untuk membuka akses pendidikan tinggi yang berkualitas bagi semua kalangan, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan finansial namun berprestasi.
Ke depan, Siti berharap dapat memanfaatkan beasiswa yang diterimanya sebaik mungkin. "Saya ingin menjadi mahasiswa yang unggul tidak hanya dalam akademik tetapi juga dalam berbagai kegiatan non-akademik. Saya ingin berkontribusi bagi kampus dan masyarakat, serta membanggakan orang-orang yang telah mendukung saya sejak awal," pungkasnya penuh harap.
Editor : Ali Topan