Reporter : Peni Widarti
JATIMKINI.COM, Sebagai perusahaan induk pertambangan logam dan mineral di Indonesia, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) telah melakukan lebih dari 5.500 penanaman mangrove di kawasan sekitar unit usaha, operasi dan proyek berjalan selama 2022 - 2024.
Penanaman bibit mangrove yang dilakukan secara berkala ini, mendukung pemulihan kualitas ekosistem, mitigasi perubahan iklim, percepatan rehabilitasi lingkungan, penyerapan karbon berbahaya, hingga menjaga daratan dari ancaman abrasi laut.
Sebagai contoh, penanaman 1.000 bibit mangrove yang dilakukan relawan karyawan kantor pusat Merdeka di Kawasan Taman Wisata Angke dan Muara Gembong diperkirakan setidaknya dapat menyerap 25 ton karbon per tahun.
Sebagai bentuk upaya pelestarian lingkungan dan konservasi alam, Grup Merdeka hingga 2024 juga telah menanam setidaknya 78.000 bibit pohon serta menggarap lebih kurang 2.500 Ha lahan yang terdiri dari lahan kompensasi di daerah Sukabumi, Jawa Barat dan Bondowoso, Jawa Timur yang telah diserah terimakan kepada pemerintah sekaligus melaksanakan rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS), yang dilakukan di wilayah Proyek Emas Pani di Gorontalo.
Direktur PT Bumi Suksesindo, Cahyono Seto mengatakan aksi ini turut menginspirasi karyawan dan masyarakat untuk peduli terhadap perlindungan alam.
“Selain berkontribusi terhadap lingkungan lewat penanaman bibit mangrove, Grup Merdeka juga membangun kesadaran kolektif para karyawan melalui program konservasi lingkungan berkelanjutan, sehingga menghasilkan aksi nyata yang positif terhadap kelestarian lingkungan sekitar,” ujar Seto, Jumat (30/8/2024).
Ia mengatakan MDKA yang memiliki kegiatan eksplorasi, ekstraksi serta memproduksi emas, perak, tembaga, nikel dan mineral lain melalui anak-anak perusahaan yang tersebar di berbagai pulau di Indonesia berupaya meletakkan keberlanjutan sebagai dasar opeasional.
“Merdeka berkomitmen secara aktif dan signifikan mengurangi emisi karbon yang berdampak negatif terhadap ekosistem lingkungan. Grup Merdeka telah melakukan perbaikan dan langkah-langkah alternatif untuk mencapai tujuan keselarasan ekosistem dengan upaya konservasi lingkungan dan mineral,” imbuhnya.
Editor : Peni Widarti