x
x

Suksesi Ketua Percasi Surabaya Diduga Sengaja Diganjal

Minggu, 28 Jul 2024 05:59 WIB

Reporter : Rochman Arif

JATIMKINI.COM, Suksesi kepemimpinan persatuan catur seluruh Indonesia (Percasi) Surabaya berjalan buntu. Tarik ulur dalam musyawarah Percasi Surabaya yang diselenggarakan di Surabaya pada Mei lalu tidak menghasilkan kata sepakat.

Sedikitnya 30 anggota Percasi Surabaya yang merupakan klub catur tidak diundang dalam musyawarah cabang atau muscab. Sebaliknya, muscab awalnya hanya dihadiri delapan anggota yang tergolong baru didirikan. Hal ini yang menyebabkan 30 anggota lama kecewa dan mendesak untuk diundang. 

Persoalan ini menyebabkan kandidat Ketua Percasi Surabaya, Didik Eddy Susilo terhambat terpilih. Ia mengaku kecewa buntunya muscab. Padahal ia telah mengantongi dukungan dari 30 anggota Percasi Surabaya. Sebaliknya, Budi Leksono yang sebelumnya sudah menjabat ketua enggan lengser.

“Padahal (Budi Leksono) sudah memimpin Percasi Surabaya selama dua periode. Sepantasnya ketua yang memimpin selama dua periode lengser terhormat,” kata Didik Eddy Susilo saat dijumpai Jumat (26/7/2024).

Dampak dari keengganan Budi Leksono menyerahkan tampuk pimpinan gagal menghadirkan warna baru di tubuh Percasi Surabaya. Sebab dalam muscab yang dilaksanakan di KONI Surabaya, 29 Mei silam tidak ada kelanjutan, hingga memasuki usia dua bulan.

“Akibatnya Percasi Surabaya gagal berpartisipasi pada kejuaraan daerah. Harusnya muscab bisa segera menghasilkan (ketua baru), dan Surabaya bisa berlaga di kejurda,” imbuh Didik, yang diketahui sebagai pengusaha katering dan peralatan pesta ini.

Malahan Surabaya, lanjut Didik, pernah terpuruk dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) maupun kejurda catur. Dalam catatannya, Percasi Surabaya pernah terjerembab di urutan ketujuh pada Porprov. Sebelum-sebelumnya Percasi Surabaya tidak pernah terlempar dari tiga besar.

"Berarti ada kemunduran (prestasi). Bila seperti ini, kok masih ngotot dipertahankan. Harusnya, mundur secara terhormat dan sadar diri," tegas Didik. Ia juga mengaku belum mengetahui kapan muscab dilanjutkan. 

Sebelumnya muscab Percasi di KONI Surabaya gagal menghasilkan pemimpin baru. Delapan anggota yang mengusung Budi Leksono dituding menghalang-halangi 30 anggota yang mengusung Didik Eddy Susilo. Ada dugaan 30 anggota ini sengaja tidak diundang, meski memiliki suara sah. Bahkan 30 anggota ini sebelumnya mengusung Budi Leksono dalam muscab sebelumnya.

Ketua KONI Surabaya, Hoslih Abdullah menyesalkan buntunya muscab Percasi Surabaya. Menurutnya, pada saat muscab itu sudah ada struktur pengurus, agar bisa tampil di kejurda. Apakah Budi dipilih ulang ataukah harus digantikan Didik Eddy Susilo.

“Prinsipnya kami tidak ingin mencampuri urusan ‘rumah tangga’ organisasi. Bila AD/ART sudah ada aturannya, monggo dilanjut. Tentunya tidak boleh meninggalkan, apalagi menabrak aturan,” tegasnya.

Editor : Rochman Arif

LAINNYA