Reporter : Ali Topan
JATIMKINI.COM, Kementerian Perindustrian ( kemenperin ) berkomitmen untuk membangkitkan kembali kinerja industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) dalam negeri. Hal ini, sebagai upaya melawan produk tekstil asing yang kini kian marak di pasar Indonesia.
Menanggapi hal itu, Kepala binaan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Masrokhan mengatakan , sebagai sektor padat karya, industri TPT terus membutuhkan tenaga kerja dengan jumlah banyak dan memiliki kompetensi sesuai kebutuhan saat ini. Dalam hal ini, Kemenperin melalui satuan kerja di bawah binaan BPSDMI, yakni Balai Diklat Industri (BDI) Jakarta fokus menyelenggarakan Diklat 3in1 untuk memenuhi kebutuhan industri TPT tersebut
“Diklat ini kami dorong untuk bisa menjalin kerja sama dengan industri. Contohnya adalah BDI Jakarta berkolaborasi dengan PT Globalindo Intimates,” ungkap kata Masrokhan di Jakarta.
Masrokhan melalui diklat ini, diharapkan pula para peserta dapat menjadi tenaga kerja yang siap pakai dan mampu mengisi peluang kerja di industri TPT. Hal ini akan berdampak positif pada peningkatan produktivitas dan daya saing industri tersebut.
Sementara itu, Kepala BDI Jakarta, Ali Khomaini menegaskan, PT Globalindo Intimates adalah produsen pakaian dalam wanita yang telah menembus pasar ekspor. Perusahaan yang didirikan sejak tahun 2008 ini memiliki luas pabrik sekitar 32.000 m2 dengan total karyawan mencapai 3.600 orang.
“Diklat ini merupakan bagian dari komitmen PT Globalindo untuk terus meningkatkan kompetensi dan profesionalisme karyawannya. Dalam diklat ini, peserta mendapatkan pelatihan mengenai berbagai hal, seperti teknik menjahit, pemeriksaan mutu jahitan dan budaya kerja di industri garmen,” ujar Ali Khomaini.
Sementara itu, Direktur Operasional (COO) PT. Globalindo Intimates, Teti Yani Hartono menyampaikan, pihaknya berharap dengan langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah, industri tekstil di Indonesia dapat kembali bangkit dan berkembang. Perusahaan ini juga berharap dapat terus berkontribusi dalam pembangunan ekonomi nasional dengan menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan ekspor.
“Kami pun telah melakukan beberapa langkah untuk menyelamatkan diri dari kebangkrutan, seperti meningkatkan efisiensi produksi, berinovasi, membuka pasar baru dan meningkatkan kualitas SDM,” ujarnya.
Meskipun di tengah kondisi yang sulit kata dia , PT Globalindo tetap berkomitmen untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produknya.
“Kami terus berupaya untuk lebiuh meningkatkan kompetensi karyawannya melalui berbagai program pelatihan seperti Diklat ini,” pungkas Teti
Seperti diketahui, PT Globalindo Intimates adalah produsen pakaian dalam wanita yang telah menembus pasar ekspor. Pada tahun 2018, PT Globalindo Intimates memulai proses transformasi digital sebagai langkah strategis untuk meningkatkan operasi dan kapasitas produksi dengan melakukan upgrade mesin menggunakan teknologi berbasis 4.0. Transformasi perusahaan berjalan dengan baik, dan pada tahun 2019 ditunjuk oleh Pemerintah Indonesia melalui Kemenperin sebagai proyek Lighthouse Industry.
Editor : Redaksi