x
x

Penjabat Wali Kota Malang Luncurkan Aplikasi PDKTSAM Dilengkapi Geospasial

Rabu, 19 Jun 2024 21:53 WIB

Reporter : Bagus Suryo

JATIMKINI.COM, Penjabat Wali Kota Malang, Jawa Timur, meluncurkan aplikasi Pendataan Kesejahteraan Sosial Kota Malang (PDKTSAM) Reborn, Rabu (19/6). Aplikasi ini dilengkapi geospasial dan terhubung langsung dengan satu peta Indonesia.

"Ada penambahan fitur monitoring dan evaluasi sehingga penanganan dan penanggulangan kemiskinan lebih efektif," tegas Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat.

Proyek perubahan itu membuat data kemiskinan yang valid sehingga mempercepat penanganan, pencegahan dan penanggulangan kemiskinan. Dengan data valid akan memberikan kepastian yang pada gilirannya kebijakan tepat berbasis data menjadi lebih terukur. Apalagi penanganan kemiskinan secara keroyokan melibatkan sejumlah perangkat daerah.

"Setelah peluncuran ini, organisasi perangkat daerah saling berkolaborasi menangani dan mencegah kemiskinan. Adapun upaya penanganan kemiskinan sudah banyak, di antaranya melalui pelatihan dan pendampingan," katanya.

Menurut Wahyu, aplikasi PDKTSAM ini lebih komplit dan detail lantaran meliputi nama, alamat dan kebutuhan. Sejauh ini, warga miskin menginginkan adanya pelatihan kerja, bantuan modal usaha dan perbaikan sarana sanitasi. Hal itu diperlukan agar mereka cepat bangkit dan berdaya sehingga bukan lagi warga miskin.

Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Malang Dwi Rahayu mengatakan survei kemiskinan atas sepengetahuan BPS. Karena itu, pemutakhiran data terus bergerak sehingga memungkinkan data akan terus mengalami perubahan.

Pemkot Malang juga akan mengintegrasikan data kemiskinan itu dengan data stunting atau tengkes sehingga penanganan menjadi lebih tepat dan terintegrasi.

"Sekarang aplikasi data stunting terintegrasi dengan kemiskinan masih dirancang oleh Diskominfo," ujarnya.

Sesuai data BPS, angka kemiskinan di Kota Malang menurun semula 4,37% pada 2022 menjadi 4,26%. Hasil pemutakhiran PDKTSAM terkini, angka kemiskinan ekstrem 16% sebesar 7.978 kepala keluarga (KK) atau 30.076 jiwa tersebar di lima kecamatan. Adapun miskin 43% atau 21.096 KK, hampir miskin 27% atau 13.324 KK dan tidak miskin 13% atau 6.556 KK.

Editor : Redaksi

LAINNYA