JatimKini
Direktur Utama PT Bumi Suksesindo (BSI), Adi Adriansyah Sjoekri secara tegas mengatakan, bahwa masalah lingkungan terus menjadi isu sering muncul di area pertambangan. Apalagi isu lingkungan yang berada di kawasan vital seperti, pertambangan emas di Tujuh Bukit, Banyuwangi, Jatim tidak pernah lepas dari aktivitas perusahaan tambang dalam melaksanakan kegiatannya. Sehingga isu-isu tersebut jadi hangat dimana perusahaan tembang itu dianggap tidak peduli dengan lingkungan.
Adi Sjoekri sapaanya menjelaskan, soal lingkungan sudah jelas pemerintah telah menerbitkan berbagai peraturan yang bertujuan menjaga serta meminimalkan dampak atas aktivitas tersebut. Aturan-aturan itu memastikan perusahaan selalu menerapkan praktik-praktik pertambangan yang baik (good mining practices) dalam setiap kegiatannya.
Guna mendukung serta mentaati peraturan pemerintah Adi Adriansyah Sjoekri mengungkapkan, pihaknya telah melakukan penjagaan lingkungan di area kerja PT BSI salah satunya adalah pengelolaan pencemaran air, udara, dan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3); dan pemantauan kualitas lingkungan air, udara, dan tanah; merehabilitasi lahan, hingga menjaga keanekaragaman hayati.
Hingga saat ini kata dia , perusahaan telah mengidentifikasi 325 jenis flora and 190 jenis fauna terdapat di hutan Tujuh Bukit, termasuk Elang Jawa yang sangat langka dan dilindungi.
Untuk rehabilitasi lahan, BSI telah berhasil mereklamasi 63,35 hektare area di Tujuh Bukit Operations, sejak 2016 sampai akhir 2021, terang Adi Sjoekri dalam keterangan resminya di Banyuwangi kemarin.
Adi Sjoekri memastikan, bahwa kinerja lingkungan di perusahaannya menerapkan prinsip-prinsip yang berstandar internasional. Oleh karenanya, perusahaan menerapkan ISO 14001 mengenai Environtmental Management System (EMS) yang sertifikatnya diperoleh pada 2015 lalu.
Selain kepedulian lingkungan Adi Sjoekri juga mengatakan, pihaknya juga memiliki tanggung jawab sosial pada masyarakat sekitar perusahaan. Hal ini, sebagai komitmen PT BSI dalam memberikan manfaat bagi para pemangku kepentingan.
Salah satu pemanfaatan yang di lakukan PT BSI pada masyarakat adalah program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM). Program-program ini bertujuan mengembangkan kehidupan sosial masyarakat serta pemberdayaan ekonomi.
Untuk periode 2021, kami (PT BSI) telah menggelontorkan 31 miliar rupiah lebih untuk merealisasikan program-program PPM ini. Anggaran ini terserap ke dalam delapan bidang konsentrasi, yaitu pendidikan, kesehatan, tingkat pendapatan riil atau pekerjaan, kemandirian ekonomi, sosial budaya, lingkungan, pembentukan lembaga komunitas, dan infrastruktur.
Adi Sjoekri memastikan program-program tersebut masih berjalan hingga saat ini. Adi mencontohkan pembangunan jalan Sumberagung-Sumbermulyo sepanjang 2,2 kilometer yang hingga saat ini masih berlangsung.
Kami berupaya agar program-program perusahaan bisa bermanfaat bagi sebanyak-banyaknya masyarakat . Mendukung program pemerintah,namun tidak menggantikan peran pemerintah, tuturnya.
Adi Sjoekri menambahkan, bahwa komitmen PT BSI terhadap lingkungan sosialnya serta keselamatan kerja juga berlaku terhadap seluruh karyawan PT BSI.
Jumlah karyawan PT BSI dan mitranya yang beroperasi di Tujuh Bukit Operations sebanyak 3.153 orang. 69 persen atau 2.190 karyawan merupakan warga lokal Banyuwangi, pungkas Adi Sjoekri
Editor : Redaksi