x
x

Perayaan Idulfitri 2024 Dorong Inflasi Jatim 0,36%

Kamis, 02 Mei 2024 13:05 WIB

Reporter : Peni Widarti

JATIMKINI.COM, Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat laju inflasi di Jatim pada April 2024 secara bulan ke bulan (mtm) mencapai 0,36% yang didorong oleh adanya momen perayaan Idulfitri yang jatuh pada 10 - 11 April 2024.

Kepala BPS Jatim Zulkipli menjelaskan, dari 11 kota/kabupaten di Jatim yang menghitung Indeks Harga Konsumen (IHK), seluruhnya mengalami inflasi. Tertinggi terjadi di Sumenep dan Kota Surabaya yakni 0,52% (mtm), dan terendah terjadi di Kota Kediri 0,06%.

“Ada 2 peristiwa penting yang tercatat menjadi pendorong terjadinya inflasi yakni momen bulan puasa dan Idulfitri, selain itu juga diwarnai dengan perkembangan harga emas dunia yang juga mengalami kenaikan,” jelasnya dalam paparan Berita Resmi Statistik (BRS), Kamis (2/5/2024).

Ia memaparkan, inflasi April ini didorong oleh beberapa komoditas penting dalam perayaan Idulfitri terutama komoditas pangan seperti bawang merah yang mengalami kenaikan harga lebih dari 44%, lalu terjadi kenaikan tarif angkutan udara di beberapa kota mencapai lebih dari 8%, serta kenaikan harga emas dunia hingga 8%.

“Namun kita tertolong oleh beberapa harga komoditas penting lainnya yang sudah meningkat bulan sebelumnya lalu di April mengalami penurunan harga atau disebut deflasi, di antaranya yakni seperti telur ayam ras, cabai merah, cabwai rawit, daging ayam, serta turunnya harga beras yang bervariasi karena mulai ada panen raya di beberapa daerah,” paparnya.

Zulkipli menambahkan, secara tahunan yakni April 2024 dibandingkan April 2023, inflasi Jatim tercatat sebesar 3,25%, dan secara tahun kelender yakni April 2024 terhadap Desember 2023, inflasi Jatim sebesar 1,39%.

“Namun demikian, hal ini tidak perlu dikhawatirkan walau inflasi April lebih tinggi dari nasional, karena umumnya kota-kota mengalami inflasi, dan di Jatim masih aman di posisi target pemerintah yakni 2,5% +-1%,” imbuhnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Erwin Gunawan Hutapea mengatakan inflasi setelah Hari Raya Idulfitri cukup termoderasi. Beberapa komoditas yang sempat mengalami kenaikan harga sudah mulai turun contohnya cabai merah, sedangkan komoditas bawang merah mengalami kenaikan.

“BI bekerja sama dengan pemerintah daerah, dan Bulog terus melakukan upaya monitoring yang terukur terkait perkembangan harga. Kita juga secara rutin berkoordinasi dengan TPID Jatim guna mengupayakan langkah-langkah untuk mendorong stabilitas harga dan kelancaran produksi,” ujarnya.

 

 

 

Editor : Peni Widarti

LAINNYA