x
x

Rupiah Ambruk Dipepet Dolar AS, Pengusaha Angkutan Optimistis Ekonomi Membaik

Rabu, 01 Mei 2024 14:52 WIB

Reporter : Achmad Arif

JATIMKINI.COM, Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) menjadi kewaspadaan sejumlah pengusaha. Sebab, nilai tukar dolar Amerika Serikat berada di Rp16.262 per USD1 pada penutupan 30 April 2024. Padahal, pada 1 April 2024, nilai tukar dolar AS masih di level Rp15.956.

Kondisi ini menjadi kewaspadaan bagi pengusaha yang tergantung dengan dolar AS. Sebut saja pengusaha di bawah Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jawa Timur. Beberapa pengusaha mulai memasang alarm atas lemahnya rupiah terhadap dolar AS.

“Saya kira ini tidak berkepanjangan dan disebabkan anomali. Bulan lalu ada Idulfitri yang membutuhkan belanja-belanja (impor) besar, guna memenuhi kebutuhan dalam negeri. Ini yang membuat USD menguat,” kata Ketua ALFI Jatim, Sebastian Wibisono.

Dijumpai di kantor sekretriat ALFI Jatim, di Jalan Perak Barat, Surabaya pada Selasa (30/4/2024), ia menilai kenaikan USD juga tidak bisa lepas dari situasi geopolitik. Krisis di Timur Tengah yang melibatkan Israel dan Iran tidak bisa dikesampingkan. Ditambah lagi dengan Bank Sentral AS (The Fed) yang masih menahan suku bunga acuan.

Serangan Houthi di Laut Merah sebelumnya sempat mengganggu perdagangan internasional. Sejumlah kapal kargo harus memutar rute lebih jauh, akibatnya ongkos pengiriman kargo lebih mahal.

“Lalu apa dampak bagi kami? Terus terang bila USD di atas Rp16 ribu, bisnis angkutan bisa terganggu. Sebab, (ALFI) adalah jasa multimoda yang tidak bisa lepas dari dolar AS. Terutama untuk perdagangan internasional,” jelas Wibi, sapaan lekatnya.

ALFI merupakan kepanjangan tangan dari pemilik barang, baik internasional maupun dalam negeri. Sementara seluruh layanan (terutama ekspor-impor), mulai dari penanganan barang di kapal hingga handling di terminal tidak lepas dari dolar AS.

Namun demikian, ia optimistis situasi ini akan segera normal pada akhir triwulan kedua atau awal triwulan ketiga. Alasannya pemerintah cukup tanggap dengan isu global yang bisa menyeret perekonomian domestik.

Saat ini, lanjutnya, rupiah sudah cukup stabil meski masih di rentang Rp16 ribu. Pergerakan rupiah tidak makin tertekan dalam sepekan terakhir. Bank Indonesia juga sudah menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen. Ditambah lagi harga minyak mentah dunia cukup stabil.

“ALFI Jatim optimistis situasi ke depan bisa lebih baik, dan kami akan tetap adaptif dengan kondisi pasar,” pungkas Wibisono.

Editor : Rochman Arif

LAINNYA