x
x

Wahyu Hidayat Optimistis Kota Malang Masuk UNESCO Creative Cities Network

Jumat, 26 Apr 2024 17:32 WIB

Reporter : Bagus Suryo

JATIMKINI.COM, Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyatakan optimistis Kota Malang masuk United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) Creative Cities Network (UCCN). Badan khusus PBB bidang pendidikan dan kebudayaan itu membentuk jaringan Kota Kreatif sejak tahun 2004 di dalamnya tergabung 350 kota berbagai negara.

"UNESCO Insyaallah bulan depan akan turun melihat secara langsung kota kreatif dunia. Langkah-langkah sudah kita lakukan,  regulasi sudah kita siapkan dan sarana prasana dilihat. Saat pendataan UNESCO di lapangan, semua kita tampilkan," tegas Wahyu Hidayat usai gelaran Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM Summit 2024 di Malang Creative Center (MCC), Jumat (26/4).

Kota Malang seluas 111,08 kilometer persegi layak masuk Jaringan Kota Kreatif UNESCO. Sebab, di kota berjuluk Kota Kreatif Digital ini terdapat 62 perguruan tinggi dan lebih dari 800.000 mahasiswa.

Adapun penduduk usia produktif sekitar 70% dari total penduduk 847.182 jiwa (2023). Sedangkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar Rp93,05 triliun dengan kontribusi terbesar pada perdagangan mencapai 29,4% dan industri pengolahan 26,8%, lalu usaha lainnya dan konstruksi masing-masing 14,8%, serta jasa pendidikan 7,24%.

Sejauh ini, industri kreatif tumbuh pesat setidaknya ada 171 starup digital. Semua kreator digital menggarap 17 subsektor berkumpul di MCC. Gedung megah delapan lantai menjadi pusat inkubasi ekonomi kreatif (ekraf) menghubungkan Malang dan dunia.

Kota Malang juga berkembang pesat sebagai Kota Pariwisata menyedot 24% porsi pelancong ke Jatim yang berwisata di Malang Raya meliputi Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang. Kota ini memiliki unggulan kuliner legendaris, bangunan heritage, seni dan budaya, kampung tematik, industri kreatif gim dan aplikasi. Semua itu menyatu dalam lanskap kota yang ramah lingkungan.

Kota yang juga berjuluk Kota Pendidikan ini menempatkan kreativitas dan ekraf sebagai faktor strategis dalam pembangunan kota berkelanjutan. Itu sebabnya dari sisi pembangunan daerah, Pemkot Malang membuat kebijakan tertuang dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2024-2026 sesuai Peraturan Wali Kota No. 5 Tahun 2023.

Dalam Perwal itu, pembangunan ekonomi kreatif masuk tujuan kedua, yakni meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang merata dan berkelanjutan dari empat tujuan dan sasaran RPD yang harus dicapai sampai 2026.

Bahkan, Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat membuat agenda strategis tertuang dalam 4 Sehat 5 Sempurna dengan memasukkan ekonomi kreatif dan penguatan daya saing daerah pada lima program utama meliputi pengendalian inflasi, penanganan kemiskinan ekstrem, penurunan stunting, kemudahan berusaha dan transformasi pelayanan publik, serta ekonomi kreatif dan penguatan daya saing daerah.

Sebelumnya, Pemkot Malang memiliki roadmap pengembangan ekonomi kreatif subsektor unggulan dan subsektor prioritas Kota Malang Tahun 2018-2022. Peta jalan itu tertuang dalam Perwal Nomor 12 Tahun 2018. Sampai kini, ekraf terus berkembang membuat pertumbuhan perekonomian Kota Malang mengesankan, yakni tahun 2022 mencapai 6,32% dan tahun 2023 sebesar 6,07%.

"Saya optimistis bisa (masuk UNESCO Creative Cities Network) karena beberapa item elemen sudah sesuai keinginan UNESCO," katanya.

Mengutip dalam laman kemenparekraf.go.id dan en.unesco.org, UNESCO bakal menyeleksi kota kreatif dunia sesuai kriteria bidang kreatif, di antaranya kerajinan dan seni rakyat, desain, film, gastronomi, sastra, seni media dan musik. Sejauh ini, UCCN telah mencakup 350 kota dari 100 negara. Jaringan kota dunia tergabung dalam UCCN saling bekerja sama dalam hal promosi dan pembangunan perkotaan berkelanjutan. Mereka menempatkan industri kreatif dan budaya sebagai inti rencana pembangunan di level lokal dan bekerja sama secara aktif di tingkat internasional.

Dengan masuknya Kota Malang dalam UCCN yang tahapannya kini proses seleksi menjadi langkah baik keberlanjutan pembangunan sektor pariwisata dan ekraf. Pengakuan UNESCO akan memperkuat Kota Malang sebagai Kota Kreatif Digital yang mendunia sekaligus membuka peluang menumbuhkan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Editor : Redaksi

LAINNYA