Reporter : Peni Widarti
JATIMKINI.COM, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI Regional Office Surabaya menargetkan bisa menggaet pertumbuhan transaksi digital sebesar 30% - 40% melalui mesin Electronic Data Capture (EDC) maupun QRIS dalam gelaran Pasar Malem Tjap Toendjoengan (PMTT) dan Surabaya Shopping Festival (SSF) 2024 yang berlangsung pada 14 Maret - 21 April 2024.
CEO BRI Regional Surabaya Setiyarta mengatakan, BRI sebagai pilar pembangunan akan selalu mensupport kegiatan yang dapat membangkitkan perekonomian Surabaya salah satunya melalui gelaran PMTT dan SSF 2024.
“Kita berkolaborasi dengan Pakuwon terus menerus, karena mall adalah tempat berkumpul, dan transaksi. Jadi kita ingin support perputaran ekonomi di Surabaya, apalagi di bulan Ramadan yang bisanya nilai penjualan UMKM bisa mencapai seperti penjualan selama 10 bulan hingga 1 tahun,” ujarnya dalam sambutan Opening PMTT dan SSF 2024 di Pakuwon City Mall, Kamis (14/3/2024).
Dia mengatakan BRI terus mendorong UMKM agar aktif melakukan transaksi digital atau cashless guna menghindari potensi beredarnya uang palsu, sekaligus mampu mempermudah UMKM dalam menghitung pendapatan.
“Kami telah menyediakan infrastruktur digitalnya agar lebih efisien. Sebab dengan digital, UMKM akan tahu catatan penjualannya, dan akan mudah mengevaluasi usahanya untuk menentukan langkah berikutnya supaya usahanya lebih maju dan berkembang,” katanya.
Setiyarta menambahkan, pada event PMTT dan SSF tahun ini, BRI RO Surabaya pun menargetkan bisa mendapatkan merchat baru sebanyak 4.000 - 5.000 merchant yang terdiri dari 1.000 merchant untuk mesin EDC, dan 3.000 - 4.000 merchant pengguna QRIS.
Hingga saat ini, penetrasi mesin EDC BRI di Jatim sudah sebanyak 20.000 merchat yang menggunakannya, sedangkan merchant yang menggunakan layanan QRIS BRI yakni sudah sebanyak 100.000 merchant.
“Sedangkan untuk transaksi digital BRI dalam event PMTT dan SSF ini kita harapkan bisa tumbuh 30% - 40%, atau sama seperti event tahun lalu. Makanya kita perluas pangsa pasar dengan membuat sosialisasi event PMTT dan SSF ini sampai ke luar Surabaya,” ujarnya.
Direktur Marketing Pakuwon sekaligus Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jatim, Sutandi Purnomosidi mengatakan SSF yang biasanya digelar setiap Mei untuk memperingati Hari Jadi Kota Surabaya kini dimajukan pada Maret berbarengan dengan PMTT.
“Ini dilakukan supaya bisa bersamaan dengan momen Ramadan dan Idulfitri. Kita ingin beri yang terbaik untuk warga Surabaya, karena hampir seluruh mall tenantnya memberikan diskon sampai 70%. Dalam SSF ini ada 17 mall yang ikut berpartisipasi,” katanya.
Guna menarik pengunjung SSF dan PMTT, kata Sutandi, pihaknya telah melakukan sosialisasi ke berbagai daerah di luar Surabaya melalui promo melalui papan billboard yang terpasang di 9 titik, di antaranya di Surabaya, Malang ada 2 titik, Solo, Semarang, Bali, Makassar, dan Balikpapan.
“Kita mencoba memperbesar pangsa pasar supaya ada yang datang ke Surabaya, dan bisa mendongkrak perekonomian Surabaya,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Surabaya, Agus Imam Sonhaji mengatakan, selama ini PMTT dan SSF menjadi event penting untuk mengungkit perekonomian Kota Surabaya.
“Yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kali ini semua asosiasi digandeng, harapannya orang yang berkunjung ke Surabaya bisa berlama-lama dan meramaikan SSF dan PMTT,” katanya.
Dia berharap dengan berlangsungnya event secara bersamaan, maka SSF akan turut menarik pengunjung PMTT, dan diharapkan kedua event ini menjadi event andalan Kota Surabaya.
Editor : Peni Widarti