x
x

Jangan Gubris Narasi Sesat Pihak Yang Kalah

Rabu, 14 Feb 2024 19:38 WIB

Reporter : Rokimdakas

JATIMKINI.COM, Pihak Anies ngoceh, “Jangan percaya pada hasil perhitungan quick count karena tak lebih dari survei, kita semua selama ini tau bagaimana kredibilitas survey.” Pihak Ganjar tak mau ketinggalan ikut nyocot, “Kita menyebar lebih dari sejuta orang untuk mengawasi pelaksaan Pemilu kali ini dan banyak laporan tentang kecurangan.” Apapun yang dikatakan saya bilang, “Taik kucing kau..!!”

Kita mempunyai pengalaman bagus terhadap pola keraja quick count yang kemudian tidak terpaut jauh dari penghitungan verci KPU – Komisi Pemilihan Umum. Itu sebabnya setelah proses penghitungan suara di TPS – tempat pemungutan suara - masyarakat begitu penasaran untuk mengetahui hasil penghitungan cepat – quick count. Dan, pihak-pihak yang melontarkan ketidak percayaan juga pernah menikmati dan bergembira ria saat mengalami kemenangan. Tapi ketika sekarang kalah, sikapnya sangat tidak terpuji.

Coba kalau saja angka quick count ini menunjukkan keunggulan pada Anis – Muhaimin apakah dalang pemenangan akan nyocot seperti itu?. Coba kalau saja angka perhitungan cepat menunjukkan Ganjar – Mahfud menang, apa orang-orang yang jadi dalang pemenangan PDIP akan nyocot seperti itu?

Lagi-lagi elit politik yang selama ini gembar-gembor berjanji “siap menang, siap kalah”, mulut mereka amis. Tidak patut dipercaya sama sekali. Mereka tidak memberikan pendidikan politik yang sehat, sportif dan gentlemen di alam demokrasi. Jika mereka tidak bisa menunjukkan sikap ideal, kita pun harus bersikap.

“Jangan beri kepercayaan pada orang-orang itu beserta partainya.” Habisin saja. Sekarang pengadilan rakyat telah menjatuhkan vonis, dan ternyata kalah. Apakah akan mengingkari realita. Bukankah sikap yang mengingkar realita itu munafik?.

Jika dalam pertandingan olahraga tentu ada yang mengalami kekalahan, selain berdasar keputusan juri juga dikuatkan oleh kesaksian penonton. Tapi beda halnya dengan kontestasi politik, suatu kekalahan bisa dipelintir lewat narasi-narasi sesat.

Betapa rakyat sebagai pemegang kedaulatan (baca: kekuasaan) sudah menyerahkan pada kandidat yang dipercaya berdasar hati nurani kemudian ikut berpartisipasi begitu bagus dalam menggunakan hak suaranya. Sejak pagi di hari Rabu Legi, 14 Fkebruari 2024 orang-orang berduyun-duyun ke TPS degan gembira, dengan membopong suatu harapan baik pada sosok pemimpin yang mereka pilih.

Pemilu berjalan tertib, diawali pukul 08.00 kemudian ditutup pada pukul 13.00 selanjutnya dilakukan penghitungan, pelaporan hasil secara berjenjang. Dan 2000 petugas lapangan di seluruh wilayah Indonesia lalu memotret hasil penghitungan berdasar sistem standar quick count.

Ketika penghitungan cepat oleh banyak Lembaga survey yang direkomendasi KPU mencapai 100 persen dan hasilnya menunjukkan pasangan Prabowo – Gibran memperoleh suara di kisaran 57%an sementara Anies – Muhaimin mendapat 24,..%an dan Ganjar – Mahfud mengail 16,..%an. Yang Golput sekitar 3 persen.

Jika pun penghitungan sudah mencapai 100%, angka tersebut tidak akan berubah jauh. Dengan perbedaan prosentase sejauh apabila margin of error sebesar 1,5% maka kemenangan kubu 02 tetap di atas 50 persen dan bisa dipastikan Pilpres haya berlangsung satu putaran. Artinya, Pilpres ini sudah selesai. Walaupun masih tetap menunggu hasil dari KPU.

PDIP yang pada dua kali Pemilu – Pilpres dan Pileg – mengalami kemenangan besar atas jasa Jokowi effect sehingga bisa menikmati kekuasaan, kejayaan itu sekarang remuk, hancur, berkeping-keping oleh banyak faktor yang membuat rakyat tidak lagi memberi kepercayaan pada PDIP yang mengetengah Ganjar – Mahfud sebagai jagoannya pada kontestasi Presiden dan Wakil Presiden 2024. Begitu juga pihak Anies-Muhaimin yang dikenal pinter omon, kedua dalang mereka sepertinya kompak melontarkan narasi sesat. Padahal rakyat gembira ria menyambut kemenangan Prabowo-Gibran

 

Editor : Ali Topan

LAINNYA