x
x

Jatim Marak Kavling Ilegal, Ini Kata Pengembang!

Jumat, 09 Feb 2024 13:34 WIB

Reporter : Peni Widarti

JATIMKINI.COM, Sejumlah pengembang perumahan yang tergabung Forum Lintas Asosiasi Real Estate Jawa Timur mengungkap bahwa dalam 5 tahun terakhir ini marak adanya kavling liar atau ilegal di Jatim.

Juru Bicara Forum Lintas Asosiasi Real Estate yang juga Ketua Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Jatim, Soesilo Efendy mencontohkan, di Kota Surabaya hampir di setiap kecamatan terhadap kvling liar. Hal ini dianggap mempengaruhi kondisi perekonomian karena merugikan pengembang realestate dan juga konsumen.

“Contohnya, jika secara resmi real estate menawarkan Rp500 juta untuk satu unit perumahan, maka pengembang di kavling liar bisa banting harga jauh di bawah rata-rata harga normal. Mereka bisa saja menawarkan satu unit rumah diharga Rp100 juta,” ungkapnya dalam pertemuan dengan Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, Jumat (9/2/2024).

Apalagi, lanjut Soesilo, anggota REI Jatim per 2023 sebanyak 570 anggota. Dampaknya tidak saja bagi pengembang tapi juga pada 185 turunan dari industri ini seperti perusahaan baja, cat dan lain sebagainya.

“Saya kira pada titik inilah pentingnya mengedukasi pengembang real estate tentang cara membangun rumah yang baik dan benar dari semua aspek. Dalam hal kavling liar, kami sudah mengadu ke sana ke mari, tetapi tak ada perubahan. Kami berharap dengan menyampaikan hal ini kepada Pak LaNyalla, aspirasi kami dapat ditindaklanjuti," harap Soesilo.

Menanggapi keluhan para pengembang, Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengatakan, keberadaan kavling liar memang tidak bisa dibiarkan. Sebab, kavling liar memiliki 3 ekses negatif. 

Pertama bagi pengembang itu sendiri, kedua tentu saja berdampak serius bagi pemasukan daerah, dan ketiga, bagi konsumen itu sendiri. Di beberapa tempat terjadi kerugian yang dialami konsumen karena perizinan yang tak kunjung keluar hingga berbagai masalah lainnya.

"Tentu ini menjadi perhatian serius kita bersama. Saya sebagai Ketua DPD RI memiliki komitmen penuh terhadap hal ini. Kavling liar tak boleh dibiarkan. Kami segera tindaklanjuti," katanya.

Senator asal Jatim itu menilai, sejauh ini real estate berkontribusi besar terhadap perekonomian, baik di daerah maupun di pusat. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim mencatat, kinerja sektor real estate di Jatim pada 2023 mengalami pertumbuhan 2,69%, dengan porsi sumbahngsihnya terhadap perekonomian Jatim sebesar 0,05%.

Setidaknya ada 6 daerah yang merupakan daerah prioritas pengembangan properti di Jatim, yaitu Kota Batu, Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Lamongan dan Kediri. 

 

 

Editor : Peni Widarti

LAINNYA