x
x

2023, SGN Berhasil Catatkan Ebitda Hingga Rp1,1 Triliun

Jumat, 02 Feb 2024 11:55 WIB

Reporter : Peni Widarti

JATIMKINI.COM, PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), anak perusahaan PTPN III (Persero) Holding Perkebunan yang bergerak di bidang komoditas gula pada 2023 berhasil  mencatatkan kinerja impresif dari EBITDA (Earning before interest tax, depreciation and amortization) hingga Rp1,1 triliun.

Direktur Utama SGN Aris Toharisman dalam rapat koordinasi manajemen di Yogyakarta, Kamis (1/2/2024) menjelaskan, pada 2023 menjadi tahun pertama bagi SGN dalam mengelola 36 pabrik gula yang semula berada di bawah pengelolaan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) gula. 

“Walaupun mengalami penurunan jumlah tebu digiling sebagai akibat efek El Nino, namun rendemen yang dicapai naik menjadi 7,19%, atau meningkat 111,6% dibandingkan tahun lalu. Peningkatan kinerja operasional ini mendongkrak pertumbuhan positif pada kinerja finansial. Alhamdulillah pada 2023 ini SGN dapat mencatatkan EBITDA Rp1,1 triliun dan net profit positif", terangnya dikutip dalam siaran pers, Jumat (2/2/2024).

Dia menjelaskan strategi regionalisasi merupakan salah satu kunci keberhasilan SGN pada 2023. Selain itu SGN dan petani tebu mitra berhasil mengembalikan pola kemitraan dari transaksional pembelian tebu menjadi sistem bagi hasil yang lebih menguntungkan kedua pihak.

"Dengan sistem regionalisasi ini kami membagi 36 pabrik ke dalam 7 region. Masing-masing region mengatur awal giling sehingga setiap pabrik yang memulai giling mendapatkan kepastian pemenuhan bahan baku,” jelasnya.

Pabrik dengan efisiensi lebih tinggi dan harga pokok produksi rendah, lanjutnya, mendapatkan kesempatan memulai awal giling lebih awal. Dengan strategi ini pabrik-pabrik gula dapat beroperasi pada kapasitas optimal dengan meminimalkan kompetisi antar pabrik gula sesaudara. 

“Ini juga didukung oleh mitra petani yang menyambut baik pemberlakuan bagi hasil. Alhamdulillah SGN bersama para petani tebu dapat bersinergi secara positif,” imbuhnya.

Menurutnya, hakekat kemitraan antara petani tebu dengan pabrik gula adalah melalui sistem bagi hasil yang menguntungkan masing-masing pihak. Petani akan termotivasi meningkatkan kualitas budidaya tebu karena akan berbanding lurus dengan apresiasi dari pabrik gula dan berdampak pada tingkat kesejahteraan mereka. 

Sedangkan pabrik gula sangat terbantu dengan bahan baku tebu yang berkualitas yang tidak hanya berpengaruh pada kuantitas dan kualitas produksi gula melainkan juga pada performa pabrik.

"Keberhasilan tersebut merupakan dukungan semua pihak, entitas eks PTPN gula sebagai pengelola on farm, PTPN Group, mitra petani, perbankan dan rekanan yang mendukung proses bisnis berjalan dengan baik. Kedepan kita sempurnakan ekosistem gula yang telah terbentuk ini sehingga apa yang diamanatkan dalam Perpres nomor 40 tahun 2023 tentang Percepatan Pencapaian Swasembada Gula dapat kita wujudkan bersama,” paparnya.

Aris menambahkan, pada 2024 ini pun SGN memasang target menggiling tebu sebesar 13,5 juta ton dan memproduksi gula kristal putih (GKP) sebesar 978.000 ton dengan kualitas SNI.

 

 

 

 

 

 

Editor : Redaksi

LAINNYA