Reporter : Redaksi
JATIMKINI.COM, Guru besar Ilmu Hukum Tata Negara Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, menyatakan para Calon Presiden (Capres) di Pemilu 2024 saling mencari kelemahan capres lainnya supaya mendapatkan simpati para pemilih.
"Terkadang apa yang ditanyakan capres lainnya tidak dijawab dalam debat," tegas Prof Tunggul Anshari Setia Negara, Senin (15/1).
Dalam debat capres kedua soal pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik, para capres dinilai tidak menjawab pertanyaan secara jelas dan lugas.
"Jangan ngomong yang dulu. Yang ditanyakan apa, yang kamu perbuat kemarin itu, dia tidak menjawab," katanya.
Debat capres, lanjutnya, sah-sah saja mencari kelemahan capres lainnya. Jadi, wajar bila tidak membicarakan visi dan misi capres dan cawapres dalam proses debat.
"Masyarakat tidak begitu peduli dengan visi dan misi. Dalam debat itu kan tidak ngomong visi dan misi, yang dibicarakan kelemahan orang yang ada di situ," ujarnya.
Adapun penyampaian visi dan misi itu ruangnya di rapat umum saja sehingga bukan di arena debat capres.
"Debat itu saling mencari kelemahan. Debat ini kan meniru Amerika setelah reformasi baru diterapkan," pungkasnya.
Editor : Redaksi