x
x

Begini Cara Warga Lamongan Belajar Kelola Sampah di Kampung Edukasi Sampah

Rabu, 27 Des 2023 13:37 WIB

Reporter : Rochman Arif

JATIMKINI.COM, Pengolahan sampah menjadi pupuk organic di Kampung Edukasi Sampah menjadi daya Tarik warga Lamongan. Sedikitnya 60 warga Desa Tritunggal, Kecamatan Babat, Lamongan mendatangi Kampung Edukasi Sampah di Sidoarjo.

Kepala Desa Tritunggal, Kecamatan Babat, Lamongan, Ahmad Mansur mengaku senang bisa melakukan study banding di Kampung Edukasi Sampah yang berada di Sekardangan, Sidoarjo.

“Di sini kami bisa belajar dan mendapatkan pengalaman tentang pengelolaan sampah secara mandiri. Minimal dengan memilah dan mengolah sampah mulai dari hulu, yang dilakukan warga,” kata Mansur di sela kunjungan, Selasa (26/12/2023).

Hasil kunjungan ini membuatnya mendorong warga Desa Tritunggal untuk praktik mengolah sampah. Menurutnya, sampah tidak harus bibuang, lantaran ada beberapa yang masih bisa dikelola menjadi barang bermanfaat.

Sementara itu, Camat Babat, Johny Indrianto menjelaskan kehadirannya bersama warga untuk melihat bagaimana sampah dikelola di lingkungan Kampung Edukasi Sampah. Ia berharap warga Babat secara umum, bisa mengaplikasikan cara mengolah sampah untuk menjaga lingkungan.

"Di sini punya mekanisme dan sistem pemilahan yang baik. Juga cara mengolah sampah hingga mampu memproduksi pupuk organik mandiri. Semuanya memanfaatkan sampah warga, untuk mendukung lingkungan menjadi hijau dan asri,” Johny menjelaskan.

Adapun Hery Sugiono, selaku Ketua RT 23/RW 07 Kelurahan Sekardangan, Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo mengaku senang dengan kunjungan ini. Sebab saat ini tak hanya pelajar dan mahasiswa yang berminat melakukan pembelajaran pengolahan sampah, untuk menjaga lingkungan.

Ketua RT 23/RW 07 Kelurahan Sekardangan, Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo Heri Sugiono menjelaskan materi pengelahan sampah di Kampung Edukasi Sampah.
"Ketua RT 23/RW 07 Kelurahan Sekardangan, Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo Heri Sugiono menjelaskan materi pengelahan sampah di Kampung Edukasi Sampah."

“Kami ucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada masyarakat, para pelajar dan mahasiswa, serta institusi swasta dan pemerintahan, yang telah berkunjungan dan melakukan studi tiru di Kampung Edukasi Sampah,” ujar Hery.

Setidaknya seluruh masyarakat peduli dengan lingkungan. Sejauh ini Kampung Edukasi Sampah telah dikunjungi lebih dari 3.000 tamu sepanjang 2023. Jumlah ini naik dua kali lipat dibandingkan tahun 2022, yang tercatat 1.386 orang.

Terpisah, Pegiat Lingkungan Kampung Edukasi Sampah, Edi Priyanto mengatakan bahwa tren permasalahan sampah saat ini menjadi salah satu problem yang belum teratasi.

“Sampah masih menjadi masalah dan bisa berdampak buruk bagi lingkungan. Bahkan bisa menimbulkan bahaya pada kesehatan dan lingkungan, jika tidak dikelola dengan baik,” Edi menerangkan.

Ia berharap masyarakat memiliki pandangan berbeda tentang pengolahan sampah, agar menjadi barang berguna. Pada dasarnya, sampah masih bisa dikelola dengan baik, agar bisa menciptakan lingkungan asri yang berkelanjutan.

“Harapan kami mindset dan perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat, sekaligus mengurangi penumpukan sampah, mulai dari hulu dulu,” Edi memungkasi.

Editor : Rochman Arif

LAINNYA