x
x

Kampung Edukasi Sampah Beber Pembelajaran Inklusif Olah Sampah di Sidoarjo

Minggu, 17 Des 2023 16:03 WIB

Reporter : Rochman Arif

JATIMKINI.COM, Puluhan anak berkebutuhan khusus dari PKBM Lentera Fajar Indonesia belajar secara inklusif tentang pengelolaan sampah di Kampung Edukasi Sampah, di Sidoarjo, Sabtu (16/12/2023).

Retno Mulyo, koordinator kader lingkungan Kampung Edukasi Sampah (KES) mengatakan, pembelajaran pengelolaan sampah tidak mudah. Menurutnya, anak berkebutuhan khusus (ABK) ini perlu mendapat dukungan dari masyarakat maupun lingkungan pendidikan.

“Materi yang diberikan sama dengan peserta umum. Penekanannya dilanjutkan dengan praktik memilah sampah sesuai jenis. Selanjutnya mengolah sampah organik dengan berbagai metode, serta memanfaatkan anorganik untuk memberi nilai ekonomis” kata Retno.

Ia menambahkan implementasi yang disampaikan juga sama. Yakni diterapkan di luar kelas, untuk menciptakan pembelajaran aktif, kondusif, kreatif dan menyenangkan. Cara ini diharapkan bisa mudah diserap peserta pengelolaan dan pemanfaatan sampah.

“Anak-anak istimewa ini diberi kegiatan pembelajaran tata cara memilah dan mengolah sampah, dengan melibatkan aspek pengembangan keterampilan, pendidikan lingkungan, dan integrasi sosial,” lanjut Retno.

Secara terpisah, pegiat lingkungan Kampung Edukasi Sampah, Edi Priyanto meengaskan bahwa ABK ini memiliki hak yang sama dengan anak lainnya. Terutama dalam hal pendidikan, kehidupan, pertemanan, dan kesejajaran, maupun kesetaraan sosial.

Kader lingkungan KES membekali anak-anak istimewa tentang kepedulian terhadap lingkungan.
"Kader lingkungan KES membekali anak-anak istimewa tentang kepedulian terhadap lingkungan. "

“Perbedaan fisik dan pola pikir anak istimewa ini sedikit menyita perlakuan ekstra dari orang-orang di sekelilingnya. Harapannya, dengan usaha tersebut anak-anak istimewa terus mampu memiliki daya hidup di tengah-tengah masyarakat,” ujar Edi.

Ia menambahkan, kegiatan pembelajaran di luar kelas dengan berinteraksi sosial diharapkan membantu memahami peran dalam masyarakat dan berkontribusi positif. Pemberian kegiatan ini diharapkan membantu anak-anak untuk memahami pentingnya menjaga dan merawat lingkungan sejak dini.

“Ini bisa meningkatkan kesadaran anak-anak terhadap peran yang dapat mereka mainkan dalam pelestarian lingkungan,” Edi menjelaskan.

Ia berharap pendidikan inklusif seperti di Kampung Edukasi Sampah bisa mendorong program pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus. Dengan demikian, anak berkebutuhan khusus ini bisa berpartisipasi dan kegiatannya diterima teman sebayanya.

“Memahami cara memilah dan mengolah sampah adalah langkah penting untuk mendukung keberlanjutan lingkungan. Harapannya anak-anak mampu menanamkan nilai-nilai keberlanjutan dan tanggung jawab sebagai generasi mendatang,” pungkas Edi.

Editor : Rochman Arif

LAINNYA