x
x

Cerita Surabaya di Mata Para Penulis

Minggu, 10 Des 2023 10:29 WIB

Reporter : Rochman Arif

JATIMKINI.COM, Ada banyak kisah yang terjadi di Kota Surabaya. Sayang, belum banyak kisah yang dituangkan dalam bentuk buku atau cerita. Gelitik itulah yang mendorong novelis Wina Bojonegoro menantang para penulis mengirim naskah. Tentu tentang Surabaya.

Pendiri Padmedia Publisher itu takjub. Sebab respons penulis sangat luar biasa. Tak kurang dari seratusan cerita pendek (cerpen) datang dari berbagai kota. Bahkan luar negeri. Penulisnya juga dari berbagai usia, mulai dari 17-40 tahun.

“Setelah dikurasi, terpilih 13 naskah, kemudian saya tambah. Jadilah 14 cerpen yang dikemas menjadi buku ‘Kopi Aren di Benteng Kedung Cowek’. Buku ini mengisahkan semua tentang Surabaya,” kata Wina di sela peluncuran buku pada Sabtu (9/12/2023).

Proses kurasi naskah tidak mudah. Terutama pada judul dan sampul. Wina menjelaskan perubahan bisa terjadi sampai empat kali.

Ditambahkan Wina, naskah yang masuk tidak otomatis lolos. Naskah yang lolos kemudian disunting penulis Windy Effendy. Pada tahap akhir, Wina dan Windy melakukan bedah naskah selama lebih dari sebulan.

Pembacaan puisi berjudul Yang Tenggelam di Dasar Aren karya Solu Erika Herwanda yang dibawakan Heru Dharma.
"Pembacaan puisi berjudul Yang Tenggelam di Dasar Aren karya Solu Erika Herwanda yang dibawakan Heru Dharma."

“Tahap yang dilalui setiap naskah berbeda-beda. Ada penggantian judul, perombakan plot, memangkas naskah, sampai memanjangkan cerita,” Wina menambahkan.

13 naskah yang terjaring adalah hasil lomba yang digelar Wina bersama Padmedia Publisher. Lomba ini digelar dengan tema ‘Surabaya Dalam Napasku’ yang dibuka selama tiga bulan. Yakni periode Februari-Mei 2023.

Setelah proses selesai, sampul buku dibuat perupa Yoes Wibowo. Tentu temanya tentang Surabaya. Dari 14 naskah cerpen itu kemudian menjadi sekumpulan cerita fiksi dengan latar Surabaya dari masa ke masa. Sebab kisah di dalam cerpen melompat ke zaman kolonial hingga kondisi modern.

Adapun inspirasi penulis datang dari berbagai arah. Misalnya benteng yang dibangun Hindia Belanda pada 1900. Kisah itu ditulis Achakawa.

“Bisa juga tentang gedung bertingkat, jalanan hijau, trotoar lebar, gang sempit, makanan khas suroboyoan, orang-orang kaya, kaum marginal, sampai para pemburu kehidupan malam. Semua turut dituangkan,” urainya.

Komunitas Roode Brug menggelar teatrikal berdasarkan cerpen Tentang Luka, karya Quina Deshira Fransiska.
"Komunitas Roode Brug menggelar teatrikal berdasarkan cerpen Tentang Luka, karya Quina Deshira Fransiska."

Heti Palestina Yunani, selaku host acara menegaskan Padmedia Publisher bersama para penulis ingin memberi hadiah untuk Kota Pahlawan yang jatuh pada 31 Mei. Namun tertunda, dan direncanakan untuk Hari Pahlawan. Buku baru bisa diluncurkan pada 9 Desember 2023 di Midtown Hotel.

“Tidak ada kado yang terlambat. Memang benar, buku ini awalnya sebagai kado HUT Kota Surabaya. Kami juga mohon maaf, baru saat ini (buku) bisa diluncurkan,” terang Heti, yang juga penulis, budayawan, sekaligus jurnalis.

Peluncuran buku juga diramaikan dengan musikalisasi puisi berjudul Yang Tenggelam di Dasar Aren. Puisi ini karya Solu Erika Herwanda, yang dibawakan Heru Dharma dengan ukulelenya,

Tak ketinggalan penampilan komunitas Roode Brug pimpinan Ady Setyawan. Komunitas ini mementaskan cerpen karya Quina Deshira Fransiska, yang berjudul Tentang Luka.

Penampilan ludruk ringkes, The Luntas Indonesia pimpinan Robets Bayoned menutup acara. Ludruk ringkes ini mementaskan cerpen Mata Sunyi Kedung Cowek karya Achakawa.

Daftar penulis, judul cerpen, dan asal:

1. Wina Bojonegoro, Yang Datang di Ujung Malam, Surabaya.

2. Gania Hariani, Jeratan Mimpi di Tambak Gringsing, Malang.

3. Achakawa, Mata Sunyi Benteng Kedung Cowek, Sidoarjo.

4. Amara One, Dua Puluh Delapan, Surabaya.

5. Bem Wiezhanarcho, Rujak Cingur, Depok.

6. Jenny Seputro, Bintang di Ujung Malam, Selandia Baru.

7. Magda Omega, Dentang Garnis, Malang.

8. Quina Deshira Fransiska, Tentang Luka, Serang.

9. Ricardo Marbun, Pasar Malam, Surabaya.

10. Rossy Anggraeni, Jeritan dari Pinggir Kali, Turki.

11. Solu Erika Herwanda, Yang Tenggelam di Dasar Kopi Aren, Madiun.

12. Umi Hikmawati, Lai Bao, Bekasi.

13. Winarti JV, Rumah Mungil Impian Ibu, Surabaya.

14. Yuliani Kumudaswari, Tabebuya, Yogyakarta.

Editor : Rochman Arif

LAINNYA