JATIMKINI.COM, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur ( Jatim ), Adik Dwi Putranto secara tegas mengatakan, bahwa kondisi perekonomian secara global masih penuh ketidakpastian hingga 2025 mendatang. Bahkan dengan kondisi itu, sebut Adik, sangat berpotensi memengaruhi tekanan terhadap ekonomi dalam negeri.
"Ini membutuhkan effort lebih agar ekonomi Indonesia terus melaju. Apalagi presieden terpilih Prabowo Subianto telah menargetkan ekonomi Indonesia di tahun 2025 nanti akan tumbuh 8 %. Sebenarnya target tersebut tidak mustahil untuk bisa dicapai jika kolaborasi dan sinergi seluruh elemen bangsa tercipta," terang Adik di Surabaya kemarin sore.
Baca juga: PLN UID Jatim Kawal Keandalan Listrik Peresmian Stadion Gelora Delta Sidoarjo oleh Presiden Prabowo
Lebih lanjut dia mengatakan, presiden Prabowo Subianto dan wakil presiden Gibran Rakabuming Raka serta para menteri yang akan membantunya memunculkan harap baru bagi pelaku usaha dalam negeri, termasuk di Jatim. Bahkan sebut Adik, pelaku usaha di provinsi yang memberikan kontribusi terbesar kedua setelah DKI Jakarta .
Kadin Jatim berharap , dibawah kepemimpinan Prabowo Gibran, iklim usaha akan semakin kondusif sehingga perekonomian Indonesia akan tetap melaju di tengah ketidak pastian perekonomian global.
"Kabinet baru yang sudah diumumkan ini kan banyak profesionalnya, baik itu menterinya maupun wamennya. Dan karena kondisi global juga sekarang ini masih perlu disikapi dengan seksama, tentunya dengan jumlah menteri yang diperbanyak ini akan lebih bisa mensupport tantangan-tantangan global yang akan ada," ujarnya
Adik menegaskan, kolaborasi semua kementrian dengan stakeholder termasuk para pengusaha menjadi kunci dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045 dan pertumbuhan ekonomi sebesar 8% sesuai target Presiden Prabowo Subianto.
Sebenarnya, lanjut Adik, Indonesia memiliki potensi ekonomi yang luar biasa untuk terus dikembangkan di berbagai sektor, mulai dari sektor perdagangan, manufaktur, pertanian, hingga energi dan investasi.
Baca juga: Negara Jangan Kalah Oleh Penjahat
"Khusus untuk Jatim, saya yakin akan semakin menarik bagi investor karena nantinya Jatim akane jadi Hub Ibukota Negara Baru IKN, menjadi center of gravity bagi Indonesia. Tetapi untuk bisa mengembangkan potensi yang sangat besar ini membutuhkan dukungan dan kemudahan dalam berusaha dari Pemerintah," ujar Adik.
Saat ini, kontribusi Jatim terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sudah sangat besar, mencapai sekitar 14,43% dan 25,30% terhadap PDRB Pulau Jawa. Adik optimistis, pencapaian tersebut akan bertambah naik seiring peningkatan investasi yang masuk Jatim.
Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, realisasi investasi Jawa Timur pada Triwulan III Tahun 2024 mencapai Rp 39,69 triliun. Dari angka tersebut, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 13,88 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp 25,81 triliun.
Baca juga: Indonesia Berduka Akibat Ulah Megawati
Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 2 % secara tahunan (year on year) dan 11,6% secara triwulanan (Q to Q). Total capaian kumulatif Januari hingga September 2024 mencapai Rp 111,4 triliun, yang berarti telah mencapai 74,9% dari target BKPM sebesar Rp 148,8 triliun dan 96,9% dari target Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Timur sebesar Rp 115 triliun.
"Untuk meningkatkan investasi di Jawa timur salah satunya adalah dengan cara memberikan kemudahan-kemudahan berusaha sehingga banyak investasi nantinya akan datang ke Jawa Timur, termasuk hilirisasi, industri hijau, industri biru seperti perikanan, akuakultur, pelayaran, energi, pariwisata, dan bioteknologi kelautan juga memiliki potensi besar di Jawa Timur," pungkas Adik
Editor : Ali Topan