x
x

Kota Malang Perkuat Halal Tourism

Kamis, 21 Sep 2023 10:43 WIB

Reporter : Bagus Suryo

JATIMKINI.COM, Tak sulit menemukan produk makanan halal di Kota Malang, Jawa Timur. Panandanya, usaha kuliner menjamur di segala tempat. Konsumennya selain warga lokal juga wisatawan dan mahasiswa. Industri halal memiliki ceruk pasar begitu besar karena mayoritas penduduk Kota Malang beragama Islam mencapai 787.680 jiwa dari total 846.126 jiwa.

Di Kota Pendidikan ini juga menjadi tujuan wisata. Data Juli 2023, sebanyak 1,5 juta wisatawan mengunjungi Kota Malang. Pada 2022 sebanyak 2,7 wisatawan. Pasar halal masih ditambah sekitar 900.000 sampai 1 juta mahasiswa yang kuliah di 62 perguruan tinggi negeri dan swasta.

"Malang Halal terus dikuatkan seberapa jauh fasilitas umum menjamin tingkat kehalalan. Kita fasilitasi terus agar memberikan jaminan halal bagi warga dan wisatawan," tegas Wali Kota Malang Sutiaji, Kamis (7/9).

Sutiaji menerapkan kebijakan Malang Halal berkonsep centre of halal tourism karena pasarnya jelas dan besar apalagi halal tourism menjadi tren global. Ada enam program Pemkot Malang sudah direalisasikan, yaitu pengembangan destinasi wisata halal, even wisata halal, kerja sama pencapaian standar hotel halal, destinasi kuliner halal, penguatan kapasitas SDM pariwisata halal dan promosi paket wisata halal. Pasar rakyat pun didesain menerapkan standar halal.

Pemkot Malang terus mendongkrak industri halal lantaran ekonomi kreatif (ekraf) subsektor kuliner menjadi andalan sekaligus penyumbang terbesar PDRB sejak beberapa tahun terakhir. Program digulirkan bukan saja meraup target pasar utama, melainkan berkomitmen menjadi pusat produsen halal dunia. Industri halal memiliki ceruk pasar yang sangat lebar karena perkiraan pertumbuhan pengeluaran umat muslim dunia di sektor halal bakal mencapai Rp3 triliun atau 7,8% pada 2025.

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Malang Baihaqi menyatakan sampai Juli 2023 tercatat 1,5 juta wisatawan terdiri dari 1,4 juta wisatawan nusantara dan 25.525 wisatawan mancanegara. Selama 2022, wisatawan mencapai 2,7 juta ketimbang 2021 hanya sebanyak 771.670 orang dan pada 2020 sebanyak 662.570 orang. Wisatawan mancanegara sepanjang 2022 sebanyak 8.455 orang dan 2021 hanya 2.241 orang.

"Banyak wisatawan menanyakan kuliner halal. Mereka menginginkan kepastian jaminan produk selain aman dan sehat, juga halal dan tayib," katanya.

Baihaqi mengatakan jaminan produk halal menjadi keharusan. Karena itu, para pelaku jasa hotel dan restoran diajak meningkatkan mutu dan kualitas untuk memenuhi standar halal. Sesuai data BPS, di Kota Malang terdapat 25 hotel bintang, 59 hotel nonbintang, 1.474 restoran, rumah makan dan kafe. Saat ini, sebanyak 1.762 UMKM sudah mengantongi sertifikat halal dari 7.000 UMKM yang memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB).

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang sudah mendorong anggotanya segera mengantongi sertifikat halal karena segmen pasar domestik sangat besar. "Tamu domestik terbanyak menanyakan kuliner halal daripada tamu mancanegara," ujar Ketua PHRI Kota Malang Agoes Basoeki, Jumat (1/9).

Sedangkan tamu mancanegara yang menanyakan produk kuliner halal dari Arab Saudi, Qatar, Brunei Darussalam dan Malaysia. Adapun tamu dari Amerika dan Eropa lebih menyukai jalan-jalan, heritage, menikmati keunikan ragam budaya dan tradisi. Agoes mengakui sertifikasi halal semakin dibutuhkan, tetapi untuk mendapatkannya perlu dukungan Pemkot Malang. Pasalnya, mengurus sertifikat halal bisa sampai Rp10 juta lebih. Kendati demikian, para pengusaha hotel dan restoran sudah ikrar menghadirkan produk halal melengkapi sektor pariwisata.

"Saat ini baru 4 anggota PHRI Kota Malang yang mengantongi sertifikat halal dari total 90 hotel dan 12 resto anggota PHRI," ungkapnya.

Di bagian lain, Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Kota Malang sudah menerapkan standar halal. Pemotongan sapi, kambing dan ayam secara Islami. Para jagal bekerja sampai subuh bersama petugas kir master, pemeriksa hewan, dokter hewan dan modin. "Kami menerapkan standar halal sesuai standar operasional prosedur. Ada Juru Sembelih Halal, dokter hewan dan kepala bagian pemotongan yang mengawasi," tegas Direktur Utama Perumda Tugu Aneka Usaha (Tunas) Kota Malang Dodot Tri Widodo, Selasa (29/8).

Dodot menjelaskan RPH Kota Malang mendapatkan sertifikat halal dari Kemenag dan Nomor Kontrol Veteriner (NKV) dari Dinas Peternakan Jatim. Pemotongan hewan menerapkan prinsip syariat Islam mulai perlakuan hewan sampai memastikan kesehatan. Setiap hari, tim menyembelih 35-45 ekor sapi, 25-30 ekor kambing dan ayam kapasitas pemotongan 14 ribu ekor. RPH di lahan seluas 1,2 hektare itu menyuplai daging untuk memenuhi kebutuhan konsumen Kota Malang.

Editor : Redaksi

LAINNYA