Reporter : Alvian Yoananta
JATIMKINI.COM, Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regional 4 (OJK KR 4) Jawa Timur menilai stabilitas Industri Jasa Keuangan (IJK) di Jatim sampai dengan posisi Juni 2023 tetap resilien didukung oleh permodalan yang solid, likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga.
Kepala OJK Regional 4 Jatim, Giri Tribroto mengatakan stabilitas IJK di Jatim ini salah satunya ditandai oleh kinerja penyaluran kredit perbankan yang pada posisi Juni 2023 tumbuh 5,85 persen (yoy) menjadi sebesar Rp553 triliun dengan pertumbuhan tertinggi pada kredit investasi sebesar 9,21 persen (Yoy).
“Sedangkan kualitas kredit masih terjaga dengan rasio NPL net perbankan stabil di level 1,34 persen dan NPL gross sebesar 3,52 persen,” katanya di Surabaya beberapa hari lalu.
Dia melanjutkan, pemulihan ekonomi yang terus berlanjut di sektor riil juga ikut mendorong penurunan kredit restrukturisasi Covid-19 menjadi Rp30,56 triliun dengan jumlah nasabah menjadi 167.127 nasabah.
Adapun jumlah kredit restrukturisasi Covid-19 yang bersifat targeted (segmen, sektor, industri dan daerah tertentu yang memerlukan periode restrukturisasi kredit/pembiayaan tambahan selama 1 tahun sampai 31 Maret 2024) adalah 58,48 persen dari total porsi kredit restrukturisasi Covid-19 atau sebesar Rp17,87 triliun.
“Untuk mengantisipasi potensi risiko yang mungkin timbul ke depan, kondisi industri perbankan tercatat cukup resillien dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 30,03 persen,” imbuhnya.
Giri menambahkan, khusus untk pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan memang melambat menjadi sebesar 3,33 persen atau menjadi sebesar Rp728 triliun dengan pertumbuhan tertinggi pada deposito sebesar 7,04 persen.
“OJK mendorong kinerja intermediasi dengan tetap menjaga keseimbangan antara pertumbuhan pembiayaan/kredit dan terjaganya likuiditas. Likuiditas industri perbankan pada Juni 2023 dalam level yang memadai dengan rasio-rasio likuditas yang terjaga,” tambahnya.
Sementara itu, Chief Economist PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Andry Asmoro mengatakan Bank Mandiri secara nasional berhasil menyalurkan kredit secara konsolidasi tumbuh 11,8 persen (YoY) mencapai Rp1.272,07 triliun. Pertumbuhan kredit ini jauh di atas pertumbuhan industri perbankan pada Juni 2023 sebesar 7,8 persen (YoY).
“Pertumbuhan kredit ini beriringan dengan kinerja keuangan perseroan yang semakin solid. Tercermin dari laba bersih Bank Mandiri secara konsolidasi melesat 24,9 persen (yoy) menjadi Rp25,2 triliun,” katanya.
Andry menambahkan, tantangan industri perbankan ke depan memang tidak akan berkurang dibandingkan tahun ini, tetapi Bank Mandiri optimistis di tengah berbagai gejolak selalu terdapat peluang.
Editor : Ali Topan