x
x

Kampung Budaya Polowijen Menganugerahi Maestro Topeng Malang

Selasa, 08 Agu 2023 08:59 WIB

Reporter : Bagus Suryo

Kampung Budaya Polowijen, Kota Malang, Jawa Timur, memberikan penghargaan kepada pelaku seni topeng mulai dari penari topeng, perajin topeng, dalang topeng peneliti topeng hingga kolektor topeng malang. Penganugerahan kepada pelaku seni budaya topeng malang itu menandai puncak Festival Topeng Malang pada Sabtu (5/8) dan Minggu (6/8).

"Kesenian topeng malang selamanya akan tetap lestari karena didukung oleh para penerima anugerah ini. Merekalah penjaga warisan budaya tak benda topeng malang yang keseniannya memang melegenda," tegas Penggagas Kampung Budaya Polowijen Isa Wahyudi akrab disapa Ki Demang, Senin (7/8).

Gelaran Festival Topeng Malang menarik minat wisatawan sekaligus melestarikan budaya bangsa. Dalam rangkaian festival juga mengapresiasi enam pelaku seni budaya topeng malang.

Penerima anugerah, yaitu Dr Roby Hidajat, M Sn, dosen Program Seni Tari dan Musik Universitas Negeri Malang (UM). Warga Sukun, Kota Malang, itu penulis buku-buku topeng malang getol mendedikasikan hidupnya konsisten pada pelestarian topeng malang.

Anugerah selanjutnya diberikan kepada Yudhit Perdananto, SE, seorang aparatur sipil negara Provinsi Jawa Timur. Warga Kedungkandang, Kota Malang, itu dalang sekaligus kolektor topeng Malang. Ia mendedikasikan hidupnya selama lebih dari 25 tahun ini untuk menelusuri topeng malang. Termasuk memberikan semangat pada komunitas kesenian topeng malang Raya meliputi Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu.

Anugerah juga diberikan kepada Yulianto, perajin topeng malang dari Kampung Budaya Polowijen (KBP). Ia berjasa melestarikan kesenian dan budaya sekaligus meraih Anugerah Pelaku Budaya Kota Malang 2020. Karya topeng buatan Yulianto digunakan oleh anak-anak KBP untuk menari topeng sampai sekarang.

Penerima anugerah lainnya, yakni Eko Ujang Kusnan Dariadi S.S, warga Jambuwer, Kabupaten Malang. Seniman topeng malang itu guru tari topeng, pemain dan pimpinan rombongan wayang topang malang yang sering pentas di berbagai daerah.

Adapun pemberian anugerah kepada Dian Tarudin atas jasanya melestarikan topeng malang selama 20 tahun terakhir. Seniman topeng dari Kedung Monggo, Pakisaji, Kabupaten Malang, itu konsisten berkesenian sebagai penari topeng. Ia memproduksi ribuan topeng kayu untuk suvenir mendukung pariwisata dan kesenian.

Supriyono S.Sn turut menerima anugerah serupa. Guru tari topeng itu multitalenta dan mendedikasikan hidupnya untuk melestarikan budaya bangsa sebagai guru tari topeng, dalang wayang topeng dan guru gamelan di Kampung Budaya Polowijen. Ia menciptakan tari topeng Ragil Kuning, yaitu tari khas Polowijen untuk melengkapi tari topeng malang.

Anugrah Pelaku Seni Budaya Topeng Malang merupakan rangkaian Festival Topeng Malang meliputi workshop batik topeng malang, workshop kriya topeng malang, sarasehan budaya topeng malang, lomba menggambar topeng malang, arak-arakan topeng malang, sekaran topeng malang, lomba tari topeng malang dan kebulan topeng malang yang merupakan bagian dari proyek Nirmala mahasiswa Ilmu Komunikasi UMM yang sudah 3 bulan di KBP.

Devana Ainindi Fitri sebagai ketua panitia menyampaikan anugerah ini bagian upaya mendukung pelaku topeng malang dan meregenerasi penari topeng di KBP agar tetap lestari.

Devana mengatakan kesuksesan even ini merupakan karya dan upaya bersama mahasiswa dari ITB ASIA, Unmer, STISOSPOL Waskita Dharma, UM dan Universitas Brawijaya yang juga sedang magang di KBP.

Editor : Redaksi

LAINNYA