Tim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Kementerian BUMN, dan Direksi PT Pelindo melakukan kunjungan di Kampung Mandiri, Kedung Baruk, Rungkut, Surabaya, Senin (1/6/2023).
Kunjungan ini terkait dengan kegiatan monitoring evaluasi (monev) program community development (pemberdayaan masyarakat) sebagai upaya meningkatkan perekonomian masyarakat.
Febrianto Zenny Sulistyo Harimurti, Deptement Head Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Pelindo, mengatakan, Kampung Mandiri Kedung Asem Rungkut ini menjadi perhatian Pelindo.
"Karena keberadaan kampung ini bisa memenuhi harapan Pelindo yang memiliki visi pengembangan di tiga bidang, yaitu edukasi, lingkungan, dan ekonomi," tegasnya.
Menurut Febrianto, pelindo mendukung pemberdayaan masyarakat yang memiliki program atau kegiatan yang sesuai dengan visi misi perusahaan. Di mana program tersebut bukan hanya bisa dilaksanakan, tapi juga bisa berkalanjutan.
Dia lalu menjelaskan, konsep Kampung Mandiri sejatimya tak jauh berbeda dengan Desa Mandiri di Jawa Timur yang didukung Pelindo. Di mana desa tersebut bisa memenuhi dirinya sendiri dengan membuat produk-produk unggulan.
"Produk-produk tersebut menjadi andalan untuk memenuhi kebutuhan secara mandiri, bila memang ada surplus ya bisa dijual ke masyarakat umum," tegas Febrianto.
Saat ini, di Kampung Mandiri Kedung Asem telah memiliki produk andalan berupa buah naga. Juga produksi ecoprint, pengelolaan lingkungan melalui green school, Pengelolaan Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL), kolam lele, UMKM, Koperasi, dan lainnya. Sebagian produknya sudah dijual ke masyarakat umum.
Kata Febrianto, Pelindo berharap jika Kampung Mandiri bisa jadi destinasi wisata, pihaknya akan mengajak para wisatawan asing dari kapal pesiar (cruise) untuk berkunjung.
"Biasanya, para wisatawan kapal pesiar ingin mendapatkan sesuatu yang tidak ada di negara. Makanya, kalau di Kampung Mandiri bisa menyajikan keunikan yang dicari mereka tentu sangat bangus sekali. Selain yang sudah ada, nantinya bisa dikembangkan seperti menjadikan Kampung Durian di Surabaya," terang Febrianto.
Dirhansyah, Sekretaris Deputi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves memberikan apreasiasi terhadap keberadaan Kampung Mandiri Kedung Asem ini.
"Saya sangat senang melihat kemajuan kampung di sini. Saya berharap ke depan akan banyak hal yang bisa dikerjasamakan. Kemenko Marves siap membantu Pelindo merealisasikan program-progamnya sesuai dengan fungsi kementerian kami," katanya.
Dirhansyah melihat ada upaya serius dari para pengurus Kampung Mandiri Kedung Asem terkait kemandirian tersebut. "Hal yang bagus ini bisa ditularkan," tegasnya
Sementara itu, Ketua RW V Wisma Kedung Asem Didik Edy Susilo mengatakan bahwa lahirnya Kampung Mandiri adalah hasil kreasi warga setempat.
"Warga yang bergerak. Kreasi Kampung Mandiri sudah menular ke kampung-kampung yang lain. Bahkan, Gubernur Jawa Timur (Khofifah Indar Parawansa) telah menjadikan kampung ini sebagai percontohan," ujar dia.
Dikatakan Didik, sebagian besar kebutuhan operasional Kampung Mandiri Kedung Asem ditopang dari swadaya dan partisipasi warga.
"75 persen dari swadaya masyarakat, 25 persen dari donatur. Maunya sekarang dibalik. Semoga dengan bantuan Pelindo, Kampung Mandiri Kedung Asem bisa segara diresmikan menjadi destinasi wisata," pungkasnya. (*)
Editor : Redaksi