x
x

Gubernur Jatim Mulai Berburu Desa Yang Memiliki IKM. Tujuan Hanya...

Selasa, 01 Mar 2022 12:04 WIB

JatimKini

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kembali blusukan di beberapa daerah di Jatim. Wanita nomer satu di Jatim ini, kini mulai memburu daerah pedesaan yang memiliki Industri Kecil Menengah (IKM) untuk diinisiasikan sebagai desa devisa di Jatim.

"Kami memang sedang hunting untuk memenuhi kuota 15 desa devisa yang disiapkan oleh LPEI (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia). Setelah memburu akhirnya, kami menemukan desa Minggirsari Kec. Kanigoro Kabupaten Blitar. Desa ini, Kadisperindag Jatim sudah diusulkan masuk dalam list desa yang akan di assest oleh LPEI," terang Gubernur Khofifah.

Selain itu, Khofifah mengatakan, pihaknya juga memberikan dukungan penuh Desa Minggirsari Kec. Kanigoro penghasil kendang Djimbe ini menjadi desa devisa agar pasar internasionalnya lebih luas.

Lebih lanjut mantan Mensos RI ini menjelaskan, bahwa desa yang memiliki devisi akan mendapatkan dukungan diantaranya, pembiayaan , pendampingan , perluasan akses pasar dan desain baru dari LPEI yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas desa tersebut. Sehingga dampaknya akan bisa dirasakan langsung oleh pelaku industri kreatif warga setempat

"Bulan Maret ini mudah-mudahan LPEI pusat akan datang ke Jatim lagi untuk melakukan assestmen, Jadi semua proses sampai persetujuan desa devisa adalah oleh LPEI pusat atas usulan Disperindag provinsi, Disperindag provinsi akan mengajak dulu tim LPEI Jatim," jelasnya.

Khofifah menjelaskan , bahwa untuk dapat diusulkan menjadi desa devisa sebuah desa harus memenuhi beberapa kualifikasi yang ditetapkan LPEI. Diantaranya memilki produk yang unik, memiliki produk mandiri, terdapat beberapa pengrajin dalam desa tersebut, dan pengrajinnya telah ada dalam satu asosiasi.

"Syaratnya, bahwa produknya unik, produk sendiri bukan menjual produknya karya pihak lain, satu desa itu ada beberapa unit pengrajinnya yang keempat bahwa di desa itu unit pengrajin ini sudah terasosiasi dalam pengelompokan koperasi atau asosiasi," jelasnya.

Khofifah berharap, desa Minggirsari ini bisa mendapatkan persetujuan dari LPEI pusat sebagai desa devisa. Pasalnya, kata Khofifah, kendang Djimbe ini sesungguhnya telah merambah pasar mancanegara di China dan sedang mencoba pangsa pasar di Brazil.

Tak hanya itu saja, Gubernur Jatim ini juga mengungkapkan, bahwa jika mendapatkan approval dari LPEI, maka berkesempatan Go Internasional melebarkan sayap market ke negara lainnya.Karena bersamaan dengan berlangsungnya agenda G20 di Indonesia mulai Maret sampai akhir tahun maka akan banyak peluang pasar yang bisa didapatkan.

"Karena ini bisa langsung didisplay di G20, jadi yang sudah masuk kategori desa devisa kesempatan utamanya adalah produknya didisplay di dalam pertemuan pertemuan G20," ungkapnya.

Sementara itu, Basuki, pemilik CV. Maharani Abadi produsen kendang Djimbe menyampaikan terima kasih apabila produksinya dapat masuk dalam kualifikasi LPEI yang akan memberikan dukungan dalam pembiayaan produksi kendang jimbenya. Ia menuturkan bahwa selama ini ia tidak pernah berkeluh kesah tentang permasalahan dan kendala yang ia alami.

"Andaikan ini nanti ada program ini, Saya berterima kasih kepada ibu Gubernur," kata pria ini.

Editor : Redaksi

LAINNYA