x
x

BEI Catat Rekor, Investor Saham Tembus 7 Juta!

Selasa, 03 Jun 2025 10:18 WIB

Reporter : Rochman Arief

JATIMKINI.COM, Minat masyarakat Indonesia terhadap investasi di pasar modal masih menunjukkan minat yang tinggi di tengah. Padahal dinamika ekonomi global tengah bergejola dan indeks saham sempat terpuruk.

Namun demikian, jumlah investor saham di Indonesia sudah mencapai tujuh juta lebih atau 7.001.268 Single Investor Identification (SID). Tentu capaian ini menjadi tonggak penting bagi PT Bursa Efek Indonesia (BEI), yang menilai penambahan jumlah investor mencerminkan optimisme publik terhadap prospek ekonomi nasional.

“Di tengah tekanan global, pasar modal tetap menarik,” ujar Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik. Ia merujuk pada kebijakan tarif impor yang diberlakukan Amerika Serikat di awal 2025, yang sempat memicu ketidakpastian pasar.

Meski demikian, antusiasme investor domestik masih tinggi. Ini bisa dibuktikan elama periode libur panjang Idulfitri (27 Maret–8 April 2025), terdapat penambahan 38.676 investor saham.

Secara akumulatif, sejak 31 Desember 2024, ketika jumlah investor berada di angka 6.381.444 SID, BEI mencatat pertumbuhan lebih dari 600 ribu investor dalam waktu kurang dari lima bulan.

Angka itu tercapai meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat turun dari 7.079,905 (akhir 2024) ke 5.967,988 (9 April 2025), sebelum kembali menguat ke 7.175,819 pada 28 Mei 2025.

Pertumbuhan ini tidak terjadi dalam ruang hampa. Di balik lonjakan tersebut, terdapat peran aktif Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Self-Regulatory Organization (SRO), serta kolaborasi sejumlah pemangku kepentingan dalam mendorong literasi finansial melalui berbagai program edukasi.

BEI, misalnya, menggencarkan pendekatan digital dan tatap muka. Aplikasi IDX Mobile kini telah diunduh lebih dari 287 ribu kali. Media sosial resmi BEI aktif digunakan sebagai saluran informasi cepat.

Selain itu, ekspansi Galeri Investasi BEI, yang kini nyaris mencapai 1.000 lokasi, dan dukungan dari lebih dari 6.000 Duta Pasar Modal turut memperluas jangkauan edukasi ke pelosok negeri.

Program seperti Sekolah Pasar Modal (SPM) level 1 hingga 3, seminar daring maupun luring, hingga kerja sama dengan komunitas dan akademisi, menjadi tulang punggung upaya peningkatan literasi.

Namun, literasi saja tak cukup. BEI juga mulai menaruh perhatian pada penguatan partisipasi investor institusi. Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menyatakan bahwa komunikasi strategis dengan investor domestik berskala besar adalah bagian dari upaya menciptakan pasar modal yang inklusif dan berkelanjutan.

“Basis investor yang kuat akan memperbesar kontribusi pasar modal terhadap ekonomi nasional,” ujarnya.

Dengan penambahan jumlah investor yang terus berlanjut, tantangan berikutnya bukan hanya menjaga momentum, tapi memastikan bahwa pertumbuhan ini dibarengi oleh pemahaman, perlindungan, dan keberlanjutan.

Editor : Rochman Arief

LAINNYA