x
x

Miyu, Penari Cilik Kebanggaan Publik

Video tariannya ditonton lebih dari 45 juta kali, akun Instagram-nya melesat hingga 217.000 pengikut dalam semalam. Tapi lebih dari sekadar angka, yang paling menyentuh dari kisah ini adalah bagaimana keluarga Miyu menjadi pelabuhan hangat yang terus mendorong si anak berkembang.

Di tengah era digital yang serba cepat dan kompetitif, tak sedikit orang tua yang terjebak dalam ekspektasi berlebih terhadap masa depan anak. Kadang, tanpa sadar, para orang tua membebani mereka dengan impian-impian yang sebenarnya lebih mencerminkan keinginan pribadi ketimbang potensi sejati anak. Namun kisah Miyu Ananthamaya Pranoto, seorang penari cilik asal Jakarta Timur, mengajarkan kita sesuatu yang berbeda. Bahwa harapan orang tua yang bijak bukanlah memaksakan arah melainkan menemani anak menari dalam irama passion-nya sendiri.

Pada 2025, Miyu baru berusia 11 tahun. Namun daftar pencapaiannya sudah melintasi batas-batas kebanggaan lokal hingga menggemparkan panggung dunia. Mulai dari gelar juara 1 kategori Allstyle Kids dalam ajang HipFest 2024 World Final di Vietnam, hingga penampilannya yang viral dalam Summer Jam Dance Camp di Da Nang. Miyu menjadi magnet perhatian internasional dengan gaya tarinya yang memukau.

“Impian Miyu adalah impian kami. Apa pun tujuannya, itu juga tujuan hidup kami,” ujar sang ibu, Rizky Mellissa.

BUKAN SEKADAR GERAK

Miyu menyajikan gaya hip-hop dan street dance dengan teknik-teknik kompleks seperti wacking, popping dan locking. Namun teknik favoritnya adalah freestyl, gaya bebas yang memberikan ruang ekspresi tak terbatas. “Itu lebih bebas daripada koreografi,” ujarnya. “Karena tidak terlalu banyak berpikir dan memberi saya kebebasan.”

Di mata mentornya, Semmy Blank, Miyu adalah murid yang langka. “Dia benar-benar bisa mengungguli orang dewasa. Fondasi, teknik, musikalitasnya berkembang sangat cepat,” katanya.

Yang lebih luar biasa, Miyu tidak meninggalkan pendidikan formal. Di sela latihan tari, ia tetap mengikuti sekolah, serta kursus vokal, piano dan seni lainnya. Ini membuktikan bahwa passion bisa bersanding dengan disiplin.

Kisah Miyu bukanlah kisah anak yang "dipaksa hebat". Justru sebaliknya, orang tua Miyu awalnya tidak memiliki latar belakang seni tari sama sekali. Namun mereka bersedia membuka hati, belajar dari dan bersama anaknya. Mereka memberi Miyu ruang untuk mengeksplorasi bukan untuk menjadi ‘seseorang’ menurut versi mereka, tetapi untuk menjadi dirinya sendiri yang terbaik. Semua dimulai dari keluarga.

Inilah bentuk ideal dari pendampingan orang tua,  kepercayaan, dukungan dan ruang tumbuh.

Di Indonesia, kita mengenal nama-nama besar seperti Gita Gutawa yang sukses di dunia musik dengan dukungan penuh ayahnya, komposer ternama Erwin Gutawa. Ada pula Aqil Zulkifli, pesilat cilik yang mengharumkan nama bangsa di kejuaraan dunia yang sejak dini didampingi orang tuanya dengan sabar dan proporsional.

Miyu hadir menambah daftar itu. Bukti bahwa ketika anak diberi ruang untuk berkembang sesuai bakat dan minatnya, dan bukan ambisi orang tua, maka potensi luar biasa bisa tumbuh menjadi prestasi yang tak ternilai.

Anak bukanlah proyek prestise. Mereka adalah pribadi merdeka dengan bakat yang unik. Peran orang tua bukan sebagai pengatur nasib mereka  melainkan sebagai penuntun yang sabar, pendengar yang baik dan pelindung yang setia.

Biarkan anak mengenali dunianya, bantu mereka mengasahnya dengan disiplin dan semangat. Bila passion mereka menyala bukan tak mungkin suatu hari nanti, seperti Miyu, mereka akan melangkah di panggung dunia, bukan karena disuruh tapi karena ingin.

Ketika momen itu tiba, nama mereka tak hanya mengharumkan keluarga tapi juga menjadi inspirasi bagi bangsa.

“Anak-anak yang dibesarkan dengan cinta dan kepercayaan akan tumbuh menjadi versi terbaik dari dirinya, dan dunia akan melihat cahaya mereka.”

Penulis : Rokimdakas

Wartawan & Penulis

Kanal Kolom adalah halaman khusus layanan bagi masyarakat untuk menulis berita lepas

Redaksi Jatimkini.com tidak bertanggungjawab atas tulisan tersebut

 

 

Berita Terbaru
Selasa, 08 Jul 2025 19:58 WIB

Kadin Jatim Sebut Tarif Impor AS 32% Justru Bikin Peluang Besar Ekspor Tekstil

JATIMKINI.COM, Kebijakan tarif impor sebesar 32% yang diterapkan pemerintahan Presiden Donald Trump terhadap produk dari berbagai negara Asia menciptakan
Selasa, 08 Jul 2025 18:06 WIB

Problem Pendidikan, SDN Sepi Peminat

Di tengah mimpi besar menuju Indonesia Emas 2045, negeri ini justru dihantui fenomena penuh tanda tanya, mengapa Sekolah Dasar Negeri makin ditinggalkan
Selasa, 08 Jul 2025 16:21 WIB

PLN Elektrifikasi 21 Ribu Petani Buah Naga di Banyuwangi, Dorong Ekonomi Kerakyatan

PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung sektor pertanian berkelanjutan melalui program electrifyin
Selasa, 08 Jul 2025 15:37 WIB

Frank & co., Hadirkan Kemewahan Intim di Tengah Kota Surabaya

Frank & co., membuka gerai kelima di Surabaya, yang mengusung berlian dengan konsep perpaduan keintiman dan kemewahan menyatu.
Selasa, 08 Jul 2025 14:35 WIB

Pelatihan SDM Jadi Kunci TPS Tingkatkan Kinerja Terminal

TPS menjawab tantangan tata kelola pelabuhan melalui pelatihan SDM guna mendorong transformasi terminal bertaraf internasional.
Selasa, 08 Jul 2025 13:17 WIB

Kelompok Mahasiswa 96 UPN Veteran Dampingi RW 5 Pilang Makmur. Tujuaannya Ini

Guna menyiapkan kegiatan Lomba Kelurahan Berseri tingkat Kota Surabaya kelompok mahasiwa KKN 96 Universitas Pembanguna Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur