JATIMKINI.COM, Pasca insiden kerusuhan yang terjadi di kawasan kebun kopi di Desa Kaligedang, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso pada 15 Mei 2025, PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas peristiwa tersebut.
Diketahui, peristiwa itu melibatkan aksi anarkis yang mengakibatkan kerusakan pada aset negara serta kesalahpahaman terhadap 3 personel TNI yang sedang bertugas menjaga kawasan Hak Guna Usaha (HGU) Perkebunan milik negara yang dikelola oleh PTPN I wilayah Regional 5.
Kerugian aset tersebut meliputi 1 unit kendaraan roda 4, serta 2 unit rumah dinas PTPN I Regional 5 yang diduga dibakar oleh oknum masyarakat. Peristiwa bermula ketika warga desa tersebut akan mendirikan pos kamling di lahan tanaman toga tanpa seizin PTPN I Regional 5 sebagai pemilik lahan.
Lahan tersebut dijaga oleh beberapa anggota TNI, yang kemudian berujung cekcok hingga menyebabkan aksi anarkis, bahkan warga sempat menyandera anggota TNI yang kini akhirnya telah dibebaskan.
Sekretaris Perusahaan PTPN I, Aris Handoyo mengatakan insiden ini menjadi perhatian serius, terutama menyangkut keamanan personel dan keberlangsungan program pengembangan ekonomi rakyat melalui sektor perkebunan.
“Kami menyayangkan insiden yang terjadi dan berharap semua pihak dapat menahan diri. Prinsip kami adalah membangun dengan masyarakat, bukan di atas masyarakat. Karenanya, kami terus membuka ruang dialog, mendengar aspirasi warga, dan membangun sinergi untuk kemajuan bersama," katanya, Sabtu (17/5/2025).
Selama ini, katanya, PTPN Group termasuk PTPN I terus berkomitmen menjalankan aktivitas usaha berbasis tanggung jawab sosial dan sinergi bersama masyarakat, khususnya dalam pengembangan komoditas kopi arabika di wilayah Ijen melalui kolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Bondowoso dalam program Bondowoso Republik Kopi (BRK).
PTPN I juga menegaskan bahwa seluruh aktivitas di area HGU telah dilaksanakan berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku, serta melalui pendekatan terbuka yang melibatkan masyarakat dan pemangku kepentingan, termasuk Forkopimda dan instansi terkait. Sejumlah pertemuan resmi dan Forum Group Discussion (FGD) telah digelar untuk menjembatani komunikasi dan menjamin transparansi program pengembangan kawasan.
"Kami mengapresiasi langkah sigap aparat keamanan dan tokoh masyarakat dalam meredam situasi dan membebaskan personel TNI secara damai. Kami juga mendukung sepenuhnya proses penegakan hukum yang adil, demi menjaga marwah negara dan ketertiban sosial," tambah Aris.
Lebih jauh, PTPN I menghimbau seluruh pihak untuk melihat ke depan dan menjadikan insiden ini sebagai momentum penguatan silaturahmi dan kolaborasi antara PTPN I Forkopimda dan masyarakat sekitar.
Program pengembangan kopi arabika di Ijen tidak hanya bertujuan komersial, namun juga merupakan bagian dari pemberdayaan ekonomi lokal, pelatihan petani, kemitraan produksi, hingga perluasan akses pasar bagi hasil bumi masyarakat
Adapun pengembangan kopi Arabika sudah dimulai sejak 2022 guna mendukung program Bondowoso Replubik Kopi, sekaligua menjaga konservasi wilayah Ijen agar terhindar dari risiko bencana alam yang seperti yang pernah terjadi pada tahun tahun sebelumnya.
Kawasan Ijen sendiri bukan hanya sekadar areal perkebunan komoditas strategis, tapi juga merupakan heritage nasional yang telah dikenal dunia melalui brand Java Coffee sejak 1922. Kawasan ini menyimpan nilai sejarah dan ekonomi yang tinggi, serta menjadi bagian penting dari identitas kopi Nusantara di mata dunia.
"Manajemen Unit Java Coffee Estate secara konsisten telah melakukan sosialisasi, membangun komunikasi dengan masyarakat, serta menghadirkan dialog terbuka dengan berbagai elemen lokal. Namun demikian, gangguan terhadap areal HGU yang sah secara hukum masih kerap terjadi, hingga pada akhirnya, beberapa kasus terakhir berhasil diproses melalui jalur penegakan hukum pidana sebagai bentuk perlindungan terhadap aset negara," tambahnya.
Aris memastikan, manajemen PTPN I senantiasa membuka ruang komunikasi kepada stakeholders, sehingga masukan-masukan konstruktif dapat diserap dan mendukung usaha PTPN I yang berkelanjutan sesuai dengan prinsip-prinsip Environment, Social dan Governance (ESG).
“Kami percaya, dengan dialog yang terbuka dan semangat gotong royong, tantangan sebesar apapun dapat di atasi bersama," tutupnya.
Editor : Redaksi