x
x

Perekonomian Kota Malang Tumbuh Mengesankan

Senin, 27 Mar 2023 07:15 WIB

JatimKini

Program the Feature of Malang menyatu dalam kebijakan Kota Malang Bermartabat telah berdampak luas dan manfaatnya dirasakan langsung masyarakat.

Program itu Malang City of Heritage, Malang Creative, Malang Service, Malang 4.0, Malang Halal, dan Malang Nyaman. Implementasi program yang bergulir berkelanjutan sejak 2018 itu hasilnya mengesankan dan membanggakan.

Imbas pembangunan membuat UMKM tumbuh, berkembang, kuat dan berdaya saing. Masyarakat pun semakin sejahtera dengan indikator daya beli terjaga meski sempat terjadi kenaikan harga sejumlah komoditas.

Alhasil, perekonomian tumbuh signifikan mencapai 6,32% pada tahun 2022. Angka sesuai rilis BPS Kota Malang itu sangat mengesankan lantaran melebihi pertumbuhan sebelum pandemi dan menjadi rekor tertinggi dalam kurun waktu satu dasawarsa terakhir.

Capaian kinerja ekonomi sekaligus membanggakan karena realisasi pertumbuhan ekonomi melampaui target pembangunan tahun 2023 sebesar 5,80% dalam tempo setahun lebih cepat.

Adapun lapangan usaha penyumbang pertumbuhan, yakni transportasi dan pergudangan, jasa lainnya, akomodasi, makanan dan minuman. Termasuk mobilitas masyarakat dan kunjungan wisatawan. Setelah Kayutangan kian eksotis sebagai destinasi pariwisata, wisatawan nusantara dan mancanegara berdatangan di kota berjuluk Kota Pendidikan ini. Usaha baru juga bermunculan di kawasan setempat.

Selanjutnya, kebijakan Wali Kota Malang Sutiaji yang menganjurkan para pegawai di lingkungan Pemkot Malang, baik ASN maupun non-ASN untuk berbelanja produk-produk UMKM lokal berdampak signifikan. Imbasnya, konsumsi rumah tangga dan perdagangan tumbuh positif menjadi sumber pertumbuhan tertinggi menyumbang masing-masing 3,83% dan 2,1%.

Menurut Sutiaji, pertumbuhan ekonomi ini merupakan buah kolaborasi pemulihan ekonomi. Mulai dari pembangunan Malang Creative Center (MCC) dan fasilitasi berbagai program ekosistem 17 subsektor ekonomi kreatif, penguatan peran UMKM, revitalisasi pasar rakyat, pengembangan destinasi pariwisata, penciptaan ekosistem usaha yang menarik investasi, hingga reformasi birokrasi yang semakin berdampak.

"Ini adalah berkah dari Tuhan. Rida NYA atas doa, kesabaran, keteguhan, kerja keras dan cerdas dari peran kita, panjenengan semua. Lewat kolaborasi ini kita bangun terus kemandirian dan ketangguhan. Agar apa yang sudah dicapai bisa berkelanjutan. Dari Malang untuk Indonesia dan dunia," tutur Sutiaji.

Berbasis digital

Pemkot Malang yang memberikan dukungan penuh termasuk kemudahan berusaha, hasilnya telah dirasakan langsung oleh masyarakat. Dukungan pada UMKM berupa pembinaan, pelatihan sampai kemudahan mengurus izin. Termasuk hadirnya MCC telah memberikan andil sangat berarti. Para pelaku usaha sudah merasakan langsung manfaat yang meningkatkan perekonomian.

Pelayanan publik kian mudah dan cepat bisa diakses melalui daring maupun datang sendiri di mal pelayanan publik Kota Malang. Hasilnya, usaha semakin berkembang dan kepuasan publik meningkat. Daya beli masyarakat terjaga yang artinya produk UMKM terserap pasar.

Kebijakan aplikasi jual beli online UMKM Malang Beli Produk Lokal (Malpro) kian memperkuat dalam menggerakkan ekonomi. Aplikasi android jadi solusi penanganan gini rasio ini berisi 165 produk di antaranya makanan dan minuman, fesyen pria, fesyen wanita, peralatan, kriya, perlengkapan rumah, jasa, dan wedding.

Sekitar 3.000 UMKM yang memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) bertahap memanfaatkan aplikasi itu selain berjualan lewat daring secara mandiri. Yang diharapkan ialah sektor ekonomi di level bawah semakin tumbuh sehingga kesenjangan pendapatan penduduk yang meningkat selama lima tahun terakhir bisa ditekan.

Saat ini, Program the Feature of Malang mencapai tahap ultima dan kemajuan program akan terus berkelanjutan.

Rasakan manfaat

"Sungguh kami berterima kasih sudah mendapatkan kemudahan layanan berbasis online juga di mal pelayanan publik. Mengurus izin usaha menjadi cepat, satu jam sudah jadi," tegas Eva Devi Afriyanti, pemilik usaha keripik pare merek Wakrips di Jalan Kemantren 1 No 12, Bandungrejosari, Kecamatan Sukun, Kota Malang di stan Malang City Expo 2023, Minggu (12/3).

Eva rutin mendapatkan pembinaan mulai kualitas produk, manajemen usaha, inovasi kemasan, pemasaran dan izin usaha. Sampai akhirnya, usaha keripik pare berbagai varian rasa miliknya berkembang, usaha pun lancar sampai sekarang. Eva yang aktif di komunitas UMKM merasakan program go digital semakin maju dengan adanya layanan internet gratis lewat wifi kelurahan yang memudahkan dirinya dalam memasarkan produk di marketplace.

Eva berharap Pemkot Malang getol menggelar pameran guna membantu promosi dan pemasaran. Harapan dia, pengurusan sertifikasi halal agar dipermudah. Di sisi lain, bantuan modal paling dibutuhkan.

Demikian juga Sunarmi, pemilik/owner Almond Crispy Ekmi, tempat produksinya di Jalan Danau Maninjau IV G3 A/14. Produk UMKM milik Sunarmi merambah Surabaya, Bandung, Jakarta sampai Kalimantan.

Ia tergabung dalam Komunitas Preman Super, yakni Perempuan Mandiri Sumber Perubahan, beranggotakan 90 orang. Ibu-ibu pelaku UMKM berhimpun, mereka membangun kekuatan. Segala informasi diberitahukan secara cepat. Bahkan, koperasi menyediakan simpan pinjam dan permodalan Rp4 juta sampai Rp5 juta per orang. Adapun izin usaha dibantu Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang.

Begitu juga Enggar Sawitri, warga Blimbing, pemilik usaha produk peci anggota Preman Super menyatakan sudah menerima banyak manfaat.

Diah Retno dari komunitas Mitra sehat Lestari, pemilik usaha jamu merek Dijamonie pun memberikan testimoni positif. Warga Karangbesuki, Sukun, itu, menyatakan pameran produk UMKM meningkatkan penjualan. Selama ini, Pemkot Malang hadir memberikan motivasi dan pembinaan. Termasuk kemudahan sertifikasi halal, pelatihan dan perizinan usaha. Hasilnya, omzet berjualan jamu meningkat semula Rp6 juta menjadi Rp8 juta per bulan. Pemasaran online merambah sejumlah daerah, memicu banyaknya pesanan. Keuntungan usaha untuk kebutuhan keluarga, biaya anak kuliah dan sekolah.

"Saya sudah dua kali dapat sertifikat halal," katanya.

Ibu Choy dan Ibu Putri, anggota koperasi Amangtiwi, merasakan berbagai kemudahan pelayanan dan pembinaan dari Pemkot Malang dalam mengembangkan usaha. Pelatihan kualitas produk, kemasan dan pemasaran rutin dilakukan. Harapannya, usaha keripik dan sabun miliknya terus berkembang. Putri mengatakan, bantuan yang diperlukan UMKM berupa peralatan penunjang usaha. Sedangkan soal persaingan usaha dengan produk lainnya, ia merasa tak khawatir.

"Tenang saja, rezeki sudah ada yang mengatur. Tuhan pasti memberikan yang terbaik," ucap Putri.

Editor : Redaksi

LAINNYA