x
x

Sadio Mane. Bagai "Tuhan" Turun Ke Bumi

Rabu, 22 Jan 2025 19:12 WIB

Reporter : Redaksi

Seorang atlet seperti pohon besar, tidak seharusnya hanya tumbuh tinggi untuk dirinya sendiri tetapi juga memberikan naungan dan buah bagi sekitarnya. Apa yang dilakukan Sadio Mane adalah bentuk keadilan sosial yang nyata. Sebagai bukti bahwa kekayaan dapat menjadi berkah ketika didistribusikan dengan bijak.

Di dunia sepak bola yang gemerlap, di mana kemewahan sering menjadi ukuran kesuksesan, Sadio Mane hadir sebagai anomali. Ia bukan hanya seorang maestro di lapangan hijau  melainkan simbol harapan bagi masyarakat kampung halamannya, Bambali, Senegal. Bagi Mané, kejayaan bukanlah ukuran berapa banyak mobil mewah atau pesawat pribadi yang dimiliki melainkan sejauh mana ia bisa mengangkat masyarakatnya dari kemiskinan. Melihat Mané, serupa "Tuhan" yang turun ke bumi.

Ketika banyak pemain mengejar kekayaan tanpa batas, Mané justru memilih jalan yang berbeda. "Mengapa saya menginginkan sepuluh Ferrari, 20 jam tangan berlian atau dua pesawat terbang? Apa manfaat benda-benda ini bagi saya dan dunia?" ucap Mane dalam sebuah wawancara yang menggugah hati. Pernyataan ini bukan sekadar retorika, ia benar-benar hidup sesuai prinsipnya.

DONASI

Mane lahir dalam kemiskinan, di sebuah desa kecil bernama Bambali. Masa kecilnya dihiasi kerja keras di ladang dan bermain sepak bola tanpa alas kaki. Dari latar belakang inilah Mane menyadari betapa pentingnya pendidikan, kesehatan dan kesempatan. Maka ketika dunia memberinya kekayaan melalui sepak bola, tanpa ragu ia membagikan kembali kepada masyarakat yang membesarkannya.

Pada tahun 2019, Mane menyumbang  $319.103 untuk membangun sekolah di Bambali. Ia ingin memastikan bahwa anak-anak di kampung halamannya mendapatkan pendidikan yang layak, sesuatu yang tak sempat ia nikmati sepenuhnya. Dua tahun kemudian, pada 2021, ia mendonasikan $684.932 untuk membangun rumah sakit, menjawab kebutuhan mendesak akan fasilitas kesehatan yang layak di desanya.

Tidak hanya itu, Mane juga mendanai proyek-proyek lain seperti pembangunan kantor pos, pompa bensin, penyediaan jaringan 4G serta program laptop dan pakaian olahraga gratis untuk anak-anak. Langkah luar biasa lainnya adalah memberikan tunjangan sebesar 70 euro per bulan kepada setiap keluarga di desanya yang berjumlah sekitar 2.000 orang. Ini adalah bentuk keadilan sosial yang nyata, membuktikan bahwa kekayaan dapat menjadi berkah ketika didistribusikan dengan bijak.

MAKNA SUKSES

Mane bukan sekadar atlet; ia adalah aktivis dalam bentuk yang berbeda. Ketika pandemi Covid-19 berlangsung, ia menyumbangkan £41.000 untuk komite nasional Senegal yang memerangi wabah tersebut. Tidak berhenti di situ, ia juga berinvestasi dalam pembangunan stadion baru di Bambali, memberikan fasilitas olahraga yang lebih baik bagi generasi berikutnya.

Dalam perjalanannya Mane mengajarkan dunia bahwa kekayaan sejati tidak terletak pada benda-benda materi melainkan pada dampak positif yang dapat kita tinggalkan bagi orang lain. Ia menghidupkan metafora bahwa seorang atlet, seperti pohon besar, tidak seharusnya hanya tumbuh tinggi untuk dirinya sendiri, tetapi juga memberikan naungan dan buah bagi sekitarnya.

Sadio Mane adalah bukti nyata bahwa kita tidak perlu diperbudak oleh harta untuk mencapai kebahagiaan sejati. Dengan rendah hati ia berbagi rezeki seraya menyadarkan kita semua bahwa kekayaan tidak hanya untuk dinikmati  tetapi untuk dimanfaatkan demi kebaikan bersama.

Dunia membutuhkan lebih banyak "dewa bola" seperti Mane yang tidak hanya menjadi inspirasi di lapangan tetapi juga membawa perubahan nyata di luar lapangan. Ia mengajarkan bahwa menjadi kaya adalah kesempatan tetapi menjadi bermanfaat adalah sebuah pilihan. Mane telah memilih dan pilihannya telah menyentuh ribuan hati.

Penulis : Rokimdakas
Wartawan & Penulis

Kanal Kolom adalah halaman khusus layanan bagi masyarakat untuk menulis berita lepas.

Redaksi Jatimkini.com tidak bertanggungjawab atas tulisan tersebut

Editor : Redaksi

Kopilot
LAINNYA