Reporter : Peni Widarti
JATIMKINI.COM, Menjelang akhir 2024, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) resmi menjalin Kelompok Usaha Bank (KUB) dengan Bank Sultra yang ditandai dengan penandatanganan Shareholder Agreement (SHA) di Ballroom Hotel Sheraton Grand Jakarta pada Selasa (24/12/2024).
Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman mengatakan melalui penandatanganan SHA ini, Bank Sultra resmi menjadi bank ke-5 yang ber KPU dengan Bank Jatim. Aksi korporasi penyertaan modal Bank Jatim kepada Bank Sultra ini telah mendapatkan persetujuan dalam RUPS Luar Biasa yang telah terselenggara pada 11 Desember 2024.
“KUB adalah bagian dari aksi korporasi penyertaan modal yang menjadi salah satu pilar transformasi bankjatim. Tentunya selain aspek permodalan, KUB memiliki aspek penting lain yaitu business to business sehingga dapat lebih bersinergi melalui program-program yang dilakukan secara bersama-sama, tidak terbatas pada produk dana, produk pembiayaan maupun jasa layanan bank lainnya,” terang Busrul dikutip dalam rilis, Jumat (27/12/2024).
Busrul melanjutkan, KUB dengan Bank Sultra ini merupakan suatu upaya penguatan struktur, ketahanan, dan daya saing industri perbankan yang nantinya dapat mencapai level yang lebih efisien menuju skala ekonomi yang lebih tinggi. Sehingga ke depannya kedua belah pihak bisa menjadi Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang kompetitif di lingkup regional dan mampu memajukan pembangunan serta perekonomian di daerah masing-masing maupun skala nasional.
BJTM telah membuktikan bahwa BPD dapat bersaing di kancah nasional. Bank Jatim berkomitmen untuk terus memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham dan memperkuat pertumbuhan bisnisnya.
Kinerja yang solid telah ditunjukkan pada periode November 2024. Aset Bank Jatim telah mencapai Rp109,09 triliun, lalu penyaluran kredit kami berada di angka Rp63,90 triliun, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp87,96 triliun, dan laba telah mencapai Rp1,02 triliun.
“Maka dari itu, dengan semangat kolaborasi, mari kita maju bersama lewat KUB sehingga BPD bisa memiliki nilai tambah dan mampu bersaing di tengah ketatnya industri perbankan nasional,” imbuhnya.
Kepala Biro Perekonomian Provinsi Jawa Timur Muhammad Aftabuddin Rijaluzzaman, mengatakan Bank Jatim adalah salah satu ujung tombak Pemprov dalam mengembangkan ekonomi di Jatim dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kami yakin begitu juga dengan kiprah Bank Sultra, rekam jejaknya pasti luar biasa. Oleh karena itu, sinergi dua bank ini bukan hanya sekedar sebuah regulasi, tetapi upaya kita semua untuk bisa maju bersama, bangkit bersama, dan besar bersama,” tambahnya.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Arsun Lio mengatakan Bank Jatim dan Bank Sultra akan saling melengkapi dan memperkuat dalam berbagai aspek. Termasuk pengembangan produk kredit dan simpanan serta modernisasi sistem teknologi informasi.
“Sinergi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan profitabilitas Bank Sultra yang pada akhirnya akan memberikan manfaat optimal bagi masyarakat Sulawesi Tenggara dan pertumbuhan ekonomi di daerah,” ujarnya.
Editor : Peni Widarti