Reporter : Achmad Arif
JATIMKINI.COM - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur menunjukkan kepedulian terhadap pemberdayaan masyarakat dan pelestarian budaya melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL). Salah satu implementasinya adalah dukungan penuh terhadap pengembangan Kampung Lali Gadget di Desa Pagerngumbuk, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo.
Program ini dirancang untuk mengurangi ketergantungan anak-anak terhadap gadget sekaligus memberdayakan ekonomi masyarakat lokal. Di Kampung Lali Gadget, anak-anak diajak bermain permainan tradisional seperti enggrang, klompen, dan menangkap ikan lele di kolam. Selain itu, ada juga belajar membatik jumput khas Kampung Lali Gadget, yang memberikan pengalaman kreatif sekaligus mendidik.
“Kampung Lali Gadget adalah ruang bagi anak-anak usia TK, SD, dan SMP untuk mengurangi interaksi mereka dengan gadget. Di sini, anak-anak tidak boleh membawa atau bermain gadget, tetapi diajak beraktivitas dengan permainan tradisional yang lebih interaktif dan edukatif,” ujar General Manager PLN UID Jawa Timur, Ahmad Mustaqir, pada Rabu (4/12/2024).
Selain fokus pada anak-anak, program ini juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Sekitar 50 warga telah terlibat dalam pengelolaan UMKM, penjagaan lokasi, dan relawan kegiatan.
“Pemberdayaan ini tidak hanya mendukung ekonomi lokal tetapi juga melibatkan warga secara aktif dalam kegiatan di Kampung Lali Gadget,” tambah Ahmad Mustaqir.
PLN berkomitmen untuk mendampingi pengembangan Kampung Lali Gadget hingga 2026. Pada tahun 2024, PLN telah meluncurkan program TJSL di delapan lokasi dengan beragam kegiatan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kami berharap Kampung Lali Gadget terus berkembang dan menjadi contoh nyata keberhasilan program TJSL. Kami akan terus mendukung kegiatan ini agar memberikan manfaat berkelanjutan bagi anak-anak dan masyarakat,” lanjutnya.
Kampung Lali Gadget telah menjadi daya tarik edukasi sekaligus wisata budaya di Sidoarjo. Pengunjung dapat menikmati beragam aktivitas seperti permainan tradisional, outbound di sawah, hingga kesenian lokal. Ahmad Irfandi, pendiri Kampung Lali Gadget, menyebut bahwa program ini mendapat banyak respon positif dari orang tua dan sekolah.
“Dari namanya, Kampung Lali Gadget, kami ingin anak-anak merasakan permainan tradisional dan belajar nilai-nilai seperti kebersamaan dan kepemimpinan. Selama di sini, mereka akan lupa dengan gadget,” ujar Irfandi.
Program ini membuktikan bahwa PLN tidak hanya berfokus pada melistriki Indonesia tetapi juga memiliki misi pemberdayaan masyarakat dan pelestarian budaya. Dengan dukungan yang berkelanjutan, Kampung Lali Gadget diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam mengimplementasikan kegiatan serupa.
Kampung Lali Gadget dibuka untuk umum maupun sekolah yang ingin memberikan pengalaman berbeda bagi anak-anak. Kegiatan ini tidak hanya membangun karakter anak melalui permainan tradisional tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian budaya lokal.
PLN UID Jawa Timur melalui program TJSL terus berinovasi menciptakan program berkelanjutan yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, budaya, dan lingkungan.
Editor : Ali Topan