Reporter : Rochman Arif
JATIMKINI.COM, Kementerian Ketenagakerjaan mulai fokus pada pengembangan tenaga kerja yang kompleks. Kebutuhan tenaga kerja sudah bergeser pada buadaya karakter, memiliki kapabilitas tinggi, serta berbasis pada etika dan tata nilai.
Menteri Ketenagakerjaan, Prof. Yassierly, mengungkapkan pentingnya pergeseran paradigma dalam ketenagakerjaan, dari melihat tenaga kerja hanya sebagai “labour” menjadi lebih “people-centric”.
“Perubahan ini membutuhkan kolaborasi, pemanfaatan teknologi, dan inovasi guna menciptakan keberlanjutan serta nilai jangka panjang,” katanya saat membuka Comprehensive International Ergonomics Seminar (CIES) 2024 di Surabaya.
Salah satu aspek penting yang menjadi perhatian dalam program ketenagakerjaan adalah penguatan peran Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Provinsi (DK3P).
Dewan K3 Provinsi Jawa Timur (DK3P Jatim) dinilai sebagai platform yang efektif dalam melibatkan partisipasi public. Organisasi ini juga menjadi saluran strategis bagi intervensi Kementerian Ketenagakerjaan dalam mengatasi isu K3 di daerah.
Sementara itu, Ketua DK3P Jatim sekaligus Kepala Dinas Tenaga Kerja Jawa Timur, Sigit Priyanto, menyampaikan beberapa program guna menerapkan K3 di semua lini usaha.
“Kami berharap Kementerian Ketenagakerjaan mendukung program unggulan K3 yang relevan dengan kebutuhan industri dan tantangan di lapangan,” ujar Sigit.
Sementara itu, Wakil Ketua DK3P Jatim, Edi Priyanto, menyoroti tantangan Dewan K3 di berbagai daerah. Masalahnya belum semua daerah memiliki organisasi serupa guna mendukung iklim bisnis.
“DK3P Jatim siap mendukung pembentukan organisasi serupa di provinsi lain. Namun, kami juga membutuhkan dukungan yang lebih kuat dari pemerintah daerah agar peran ini bisa berjalan dengan optimal,” Edi menjelaskan.
Ia juga menekankan pentingnya mengenalkan budaya K3 kepada generasi muda melalui program P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila), dengan fokus pada gaya hidup berkelanjutan.
Edi juga mendorong penerapan K3 dilaksanakan di semua lini usaha guna memperluas edukasi.
“Kolaborasi dengan perguruan tinggi sangat penting guna memperluas edukasi K3. Termasuk menerapkan K3 untuk kalangan ASN maupun pekerja nonformal," tambahnya.
Dalam kesempatan serupa, Adithya Sudiarno, anggota DK3P Jatim, menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara pemerintah, industri, dan perguruan tinggi.
“Kolaborasi ini bisa menjadi kunci keberhasilan dalam mengembangkan budaya K3, baik di sektor industri maupun di masyarakat secara umum,” jelas Adithya.
Editor : Rochman Arif