x
x

Kreatif ! Mahasiswa Ini Pasarkan Kue Bakpia Tradisional Jogja Lewat Digital Marketing

Jumat, 22 Nov 2024 13:07 WIB

Reporter : Ilham Dary Athallah

JATIMKINI.COM, Menghadapi ketatnya persaingan dengan brand besar, puluhan pelaku UMKM bakpia tradisional di kawasan Purwodiningratan, Yogyakarta, mendapatkan pendampingan digital marketing dari mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta. Program ini merupakan bagian dari proyek sosial mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi, yang bertujuan meningkatkan daya saing UMKM lokal melalui strategi pemasaran digital.

Mengatasi Tantangan Tradisional

Ketua Proyek Sosial Digital Marketing, Ade Kurniawan Puji Sutrisna, menjelaskan bahwa mayoritas pengusaha bakpia masih mengandalkan pemasaran tradisional.

"Kebanyakan pengusaha di sini menggunakan cara konvensional, seperti menghentikan orang yang lewat di jalan. Mereka kalah bersaing dengan brand besar," ungkap Ade di sela pelatihan.

Melalui pelatihan yang diikuti oleh belasan warga, tim mahasiswa mengajarkan penggunaan aplikasi desain Canva dan strategi pemasaran digital, termasuk pembuatan konten promosi di media sosial seperti Instagram dan TikTok. Tim yang terdiri dari delapan mahasiswa ini juga membantu membuat konten video marketing untuk mendukung promosi.

Memberdayakan UMKM Lokal

Ketua RW 08 sekaligus Ketua Paguyuban Laris Manis, Joni Purwantoro, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif mahasiswa.

“Di kawasan ini ada sekitar 20 pembuat bakpia dengan merek masing-masing. Program ini sangat membantu mereka untuk memperluas jangkauan pemasaran,” ujar Joni.

Selain tantangan persaingan dengan pemain besar, Joni menyoroti masalah internal yang dihadapi pengusaha bakpia rumahan.

"Kami butuh standardisasi kualitas, seperti rasa, ukuran, dan harga, agar bisa saling membantu saat ada pesanan besar. Namun, hal itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit," jelasnya.

Kolaborasi dengan Masyarakat

Pelatihan ini tidak hanya berlangsung satu hari. Mahasiswa tetap memberikan pendampingan melalui acara Bakpia Day, sebuah inisiatif warga untuk mempromosikan produk bakpia lokal. Dosen pendamping, Wiwid Adiyanto, menekankan pentingnya keterlibatan langsung mahasiswa dengan masyarakat.

"Mereka belajar mempengaruhi masyarakat dalam memanfaatkan digital marketing, sehingga pemasaran UMKM bisa lebih maksimal," kata Wiwid.

Ia juga mengapresiasi mahasiswa yang berhasil mengatasi tantangan besar, seperti kesulitan peserta dalam menggunakan gadget.

Harapan Keberlanjutan

Program ini tidak hanya menjadi pembelajaran bagi masyarakat, tetapi juga pengalaman berharga bagi mahasiswa. Wiwid berharap inisiatif serupa bisa terus berlanjut melalui angkatan mahasiswa berikutnya. Selain di sentra bakpia, mahasiswa Universitas Amikom juga melaksanakan program sosial di SMK Ma'arif untuk pelatihan public speaking dan PR, serta di panti asuhan untuk literasi media.

"Kami mencari jalan tengah antara kebutuhan masyarakat dengan ilmu komunikasi yang dimiliki mahasiswa," pungkas Wiwid.

Program ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat untuk memberdayakan UMKM melalui inovasi teknologi, membuka peluang lebih besar bagi pelaku usaha lokal untuk berkembang di tengah persaingan modern.

Editor : Ali Topan

LAINNYA