Reporter : Redaksi
JATIMKINI.COM, PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus mencatat sedikitnya sudah ada 260 SPBU yang tersebar di Jawa Timur telah melaksanakan uji coba penggunaan QRCode bagi konsumen Pertalite atau BBM subsidi.
Area Manager Communication, Relations, and CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi mengatakan, secara total jumlah SPBU di Jatim mencapai 1.029 unit. Dari jumlah itu, sebanyak 260 SPBU mulai uji coba kepada pelanggan yang membeli Pertalite harus menunjukkan QRCode yang telah terdaftar.
“Beberapa wilayah di Jatim sudah uji coba khususnya SPBU milik Pertamina sendiri karena secara teknologi maupun SDMnya sudah lebih siap,” katanya, Selasa (5/11/2024).
Ahad kembali menegaskan bahwa penerapan QRCode ini merupakan inisiatif Pertamina untuk kebutuhan pendataan konsumen yang menikmati subsidi tepat. Meskipun hingga saat ini belum ada kebijakan pembatasan subdiri dari pemerintah.
“Dengan begitu penyerapan BBM subsidi ini dapat terdata dengan baik dan telah dinikmati oleh siapa saja. Karena namanya subsidi perlu ada pengawasan lintas pihak, termasuk keaktifan masyarakat untuk mendaftarkan diri sebagai pengguna. Jadi kami siapkan teknologi digitalnya, tetapi kebijakannya kembali ke pemerintah, tentu dengan perubahan kabinet baru,” jelasnya.
Bahkan untuk BBM subsidi jenis Pertalite yang selama ini dinikmati masyarakat pribadi, kata Ahad, ada kecenderungan perubahan perilaku seperti peralihan dari konsumsi Pertalite ke Pertamax (non subsidi), sebab memiliki selisih harga yang sedikit.
“Selisi harga BBM subsidi yang semakin kecil dibandingkan sebelumnya ini jadi daya tarik tersendiri, selain itu menghemat waktu dibandingkan harus mengantre untuk membeli Pertalite. Di samping itu, secara edukasi, pilihan Pertamax juga semakin bertambah,” paparnya.
Section Head Communication and Relation Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Taufik Kurniawan menambahkan uji coba penggunaan QRCode di SPBU untuk pembelian Pertalite di Jatim saat ini kebanyakan berada di wilayah barat seperti Kediri, Pacitan, Ngawi, Magetan, Trenggalek dan Jombang.
“Sedangkan untuk wilayah seperti Malang ke sini belum mulai, tapi untuk Surabaya baru beberapa SPBU menerapkan uji coba, khususnya SPBU yang dikelola Pertamina, dan di setiap SPBU yang melaksanakan pasti disiapkan booth pendaftaran untuk membantu konsumen mendaftarkan kendaraannya guna mendapat QRCode,” jelasnya.
Adapun data per 4 November 13:00 WIB, jumlah kendaraan pemilik QR Code Pertalite di Jatim telah mencapai 747.748 kendaraan. Lebih rinci, di wilayah Madiun Raya (Madiun kota dan kabupaten, Ponorogo, Ngawi, Magetan, dan Pacitan) sebanyak 75.954 kendaraan.
Sedangkan di wilayah Kediri Raya (Nganjuk, Kediri kota dan kabupaten, Blitar kota dan kabupaten, Trenggalek, Tulungagung) mencapai 99.408 kendaraan. Disusul Bojonegoro, Jombang, Mojokerto, Tuban, Lamongan sebanyak 83.140 kendaraan.
Malang Raya (Malang kota dan kabupaten, Batu, Lumajang, Pasuruan, Probolinggo) mencapai 160.954 kendaraan. Sementara di Surabaya Raya sebanyak 223.738 kendaraan, yang terdiri dari Surabaya 133.433 kendaraan, Sidoarjo dan Gresik 90.305 kendaraan.
Untuk realiasasi penyerapan Pertalite per Oktober 2023 (ytd) di Jatim mencapai 3.326.139 kl atau setara 80,1% terhadap kuota 2023). Sedangkan pealisasi Pertalite pada 2024 (Ytd) per Oktober di Jatim telah mencapai 3.529.730 kl atau setara 81% terhadap kuota 2024).
Editor : Peni Widarti