Arus lalu lintas di pusat Kota Malang, Jawa Timur, semakin lancar. Saat uji coba penerapan manajemen dan rekayasa lalu lintas berimbas tidak terjadi kemacetan seperti sebelumnya.
"Arus bertambah lancar, tidak ada kemacetan meskipun harus memutar," tegas Sugeng, warga Sawojajar, Kota Malang, Selasa (21/2).
Masyarakat menerima manfaat dari manajemen dan rekayasa lalin ini. Biasanya, jalan Jaksa Agung Suprapto saban hari terjadi kepadatan kendaraan yang berhenti di lampu lalu lintas pertigaan depan kantor PLN Malang.
Kepadatan kendaraan serupa di perempatan Kayutangan arah jalan Semeru dan Arjuno. Termasuk di kawasan Alun Alun Merdeka. Namun setelah adanya rekayasa lalin, kemacetan bisa terurai.
Dalam uji coba satu arah di Basuki Rahmat atau Kayutangan, pengguna jalan terlihat tertib. Mereka mengikuti rambu dan petunjuk.
Hanya saja, kebijakan itu menuai protes dari para sopir angkot. Setidaknya tujuh trayek angkot yang melewati kawasan Klojen terkena imbas uji coba manajemen dan rekayasa lalin ini. Demo sopir pun pecah pada Senin (20/2), tapi akhirnya Wali Kota Malang Sutiaji menyatakan khusus angkot dibolehkan melawan arus atau tetap melintasi trayek seperti sebelumnya. Lalu, forum lalu lintas membahas solusi untuk angkot.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, R Widjaja Saleh Putra menyatakan terus memantau uji coba jalur satu arah di Kayutangan.
"Sejauh ini berlangsung lancar, aman dan tertib," katanya.
Ia terus membuka dialog dengan para sopir angkot. Bahkan mereka yang tetap melintasi jalur dengan cara melawan arus akan difasilitasi petugas dishub sesuai pernyataan Wali Kota Sutiaji kepada para sopir angkot.
Editor : Redaksi