x
x

Budidaya Ikan Nila, Mahasiswa Universitas Riau Manfaatkan Fermentasi Jamu Sebagai Pakan

Kamis, 05 Sep 2024 13:00 WIB

Reporter : Ilham Dary Athallah

JATIMKINI.COM, Inovasi dalam budidaya perikanan semakin berkembang, dan salah satu terobosan menarik hadir dari Universitas Riau. Empat mahasiswa cerdas dan penuh semangat dari jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, telah berhasil meraih pendanaan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2024. Tim yang terdiri dari Arif, Farhan, Rahmansyah, dan Artha, yang dengan bimbingan Ibu Dr. Ir. Henni Syawal, M.Si, mengembangkan usaha budidaya ikan nila dengan penggunaan bahan organik berupa jamu fermentasi dalam pakan ikan, atau disebut sebagai sistem bioflok.

Tim ini, yang dikenal dengan nama "Fish Go," telah berdiri sejak tahun 2023 sebagai bagian dari program pengabdian yang diprakarsai oleh dosen dan mahasiswa Universitas Riau.

"Di sini, kami menggabungkan teknologi canggih dengan kearifan lokal melalui penggunaan jamu fermentasi dalam pakan ikan, yang disebut sebagai bioflok. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan gizi, kesehatan, dan ukuran ikan, tetapi juga menjadikan produk kami lebih unggul dan ramah lingkungan," ungkap Arif, salah satu pembudidaya Ikan dalam Tim Fish Go.

Usaha mereka dimulai dengan tujuan sederhana: meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi ikan nila. Namun, seiring berjalannya waktu, visi mereka berkembang menjadi lebih ambisius. Setelah sukses meraih pendanaan dari Kompetisi Mahasiswa Pengusaha (KMP) 2023, Fish Go terus mengembangkan usaha dengan menggunakan sistem bioflok yang dikenal efisien dan ramah lingkungan. Sistem ini memungkinkan pemanfaatan ruang yang lebih kecil dengan hasil produksi yang lebih tinggi, sehingga sangat cocok untuk diaplikasikan di berbagai daerah di Indonesia.

Inovasi utama yang diusung oleh Fish Go adalah penambahan jamu fermentasi dalam pakan ikan. Konsep ini terinspirasi oleh kearifan lokal, di mana penggunaan bahan-bahan alami untuk kesehatan sudah menjadi bagian dari budaya. Jamu fermentasi ini tidak hanya meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan ikan nila, tetapi juga membuat produk akhir lebih berkualitas, dengan tekstur daging yang lebih lembut dan rasa yang lebih enak.

"Selain itu, pendekatan ini juga mengurangi penggunaan bahan kimia dalam budidaya, menjadikan produk Fish Go lebih ramah lingkungan dan aman bagi konsumen," ungkap Arif.

Berlokasi di Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau, Fish Go tidak hanya fokus pada produksi ikan nila berkualitas, tetapi juga menawarkan berbagai layanan pendukung. Mereka menyediakan sarana dan prasarana budidaya bioflok yang lengkap, dari kolam hingga peralatan pendukung. Layanan konsultasi profesional juga tersedia bagi mereka yang tertarik untuk memulai budidaya ikan nila dengan sistem bioflok, termasuk pelatihan dan bimbingan teknis. Fish Go bahkan mengembangkan wahana edukasi yang dirancang untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang perikanan, baik untuk mahasiswa, petani ikan, maupun masyarakat umum.

 

Ikan Nila Hasil Budidaya, diberi Bumbu dan Dijual

 

Produk unggulan Fish Go yang saat ini telah dipasarkan ikan nila bumbu Frozen yang praktis dan lezat. Setiap potongan ikan diproses dengan standar kebersihan yang ketat, memastikan kualitas yang terjaga dari awal hingga produk sampai ke tangan konsumen.

"Penjualan dalam bentuk ikan bumbu kini bisa mencapai puluhan ekor atau pack setiap harinya. Produk ini tidak hanya cocok untuk konsumsi rumah tangga, tetapi juga untuk pasar yang lebih luas, termasuk restoran dan industri makanan," lanjut Arif.

Keunikan Fish Go tidak hanya terletak pada teknologi yang mereka gunakan, tetapi juga pada semangat inovasi yang diusung oleh para pendirinya. Sebagai mahasiswa, Arif, Farhan, Rahmansyah, dan Artha memanfaatkan pengetahuan akademis yang mereka peroleh di kelas dan menggabungkannya dengan pengalaman praktis di lapangan. Mereka membuktikan bahwa pendidikan tinggi dapat menjadi landasan yang kuat untuk menciptakan solusi nyata yang bermanfaat bagi masyarakat. Dengan semangat kewirausahaan yang tinggi, mereka berusaha untuk tidak hanya menjadi akademisi, tetapi juga penggerak perubahan di bidang perikanan.

Lebih dari sekadar bisnis, Fish Go juga mereka impikan sebagai manifestasi dari impian besar yang dikejar dengan kerja keras dan dedikasi. Arif dan kawan kawan melihat potensi besar dalam sektor perikanan Indonesia dan bertekad untuk berkontribusi dalam pengembangannya.

"Ke depan, Fish Go memiliki impian untuk memperluas skala produksi dan menjangkau pasar yang lebih luas, baik di dalam maupun luar negeri. Kami juga berencana untuk melakukan lebih banyak penelitian dan pengembangan, terutama dalam hal inovasi pakan dan sistem budidaya yang lebih efisien," pungkas Arif.

Editor : Ali Topan

LAINNYA