Reporter : Peni Widarti
JATIMKINI.COM, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) akan menyiapkan kredit Investasi Corporate Financing dengan plafon sebesar Rp326 miliar untuk pembangunan pabrik pupuk NPK Phonska V milik PT Petrokimia Gresik.
Dalam pemberian kredit tersebut, bank berkode sama BJTM itu melakukan penandatanganan perjanjian kredit dengan Petrokimia Gresik pada 30 Agustus 2024 di Surabaya.
Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah Bank Jatim, R. Arief Wicaksono mengatakan, Bank Jatim sangat mendukung proyek Phonska V ini karena bisa memenuhi kebutuhan pupuk majemuk dalam negeri, substitusi impor, serta penghematan devisa negara.
”Selain itu, dengan adanya sinergitas ini membuktikan juga bahwa kami turut berpartisipasi aktif mendukung program pemerintah dalam mencapai kedaulatan pangan nasional,” terangnya dalam rilis, Sabtu (31/8/2024).
Ia melanjutkan, melalui kucuran pembiayaan Investasi Corporate Financing ini, Bank Jatim berharap kinerja penyaluran kreditnya, khususnya penyaluran pembiayaan ke segmen korporat dapat lebih terakselerasi.
Selain itu, produksi pupuk di Indonesia akan semakin meningkat dan memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan hasil pertanian. Kami akan senantiasa untuk terus mendukung sektor-sektor kunci ekonomi yang berperan penting dalam ketahanan pangan.
”Kerja sama ini adalah bukti komitmen kami untuk berperan aktif dalam pembangunan ekonomi dan industri Jawa Timur, serta menunjukkan kontribusi Bank Jatim dalam mengejar ketahanan pangan di Indonesia. Kami berharap semoga dengan kolaborasi ini,” ujarnya.
Adapun proyek pembangunan pabrik pupuk NPK Phonska V ini rencananya akan dibangun dengan cara modifikasi terhadap pabrik SP-36 eksisting (RFO PF-I) agar dapat memproduksi pupuk NPK Phonska dengan kapasitas 600.000 MTPY menggunakan metode NPK Chemical Reaction.
Proyek pembangunan Pabrik Phonska V adalah modifikasi/rehabilitasi pabrik pupuk fosfat existing (PF-1) yang saat ini hanya bisa memproduksi pupuk fosfat SP36.
Nantinya setelah dilakukan modifikasi dan rehabilitasi, pabrik itu akan lebih fleksibel untuk bisa membuat beberapa formula pupuk majemuk NPK. Karena sifatnya modifikasi/rehabilitasi, secara keseluruhan peralatan yang ada dapat dikategorikan sebagai peralatan baru, peralatan modifikasi, dan peralatan eksisting.
Direktur Keuangan & Umum Petrokimia Gresik, Robby Setiabudi Madjid menjelaskan sebagai bagian dari komitmen perusahaan dalam memastikan ketahanan pangan nasional dan mendukung program subsidi pupuk nasional sebesar 9,5 juta ton, Petrokimia Gresik telah menginisiasi proyek Phonska V dengan nilai proyek sebesar Rp467,07 miliar.
Proyek tersebut tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi pupuk, tetapi juga untuk memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi bagi petani di seluruh Indonesia.
”Dengan adanya penambahan kapasitas produksi melalui Proyek Phonska V ini, kami berharap dapat berkontribusi lebih besar dalam mendukung program yang telah dicanangkan oleh pemerintah,” katanya.
Robby menambahkan, pemberian kredit investasi ini merupakan wujud nyata dari sinergi antara sektor industri dan perbankan dalam mendorong pembangunan ekonomi nasional.
“Kami berterima kasih kepada Bank Jatim yang telah memberikan dukungan finansial. Semoga dengan ditandatanganinya perjanjian ini, pembangunan Proyek Phonska V dapat berjalan lancar dan kita semua bisa segera menyaksikan dampak positif dari proyek ini terhadap ketahanan pangan nasional,” imbuhnya.
Editor : Peni Widarti