Reporter : Ilham Dary Athallah
JATIMKINI.COM, Menjadikan hobi sebagai sumber penghasilan adalah impian banyak orang, dan Fatimatus Zahroh berhasil mewujudkannya. Sejak masih kuliah, perempuan kelahiran Desember 1999 ini mulai merintis usaha fotografi.
Tapi berbeda dengan usaha fotografi yang mayoritas berada di kota dan dengan peralatan canggih, Fatim, demikian ia kerap disapa, justru merintis usaha fotografi dengan peralatan apa adanya dari Desa Blumbungan Pamekasan Madura.
Memanfaatkan ruko kosong milik orang tuanya, Fatim mendirikan Viza Studio Photography.
Kini, Viza Studio semakin berkembang berkat kerja keras, ketekunan, dan keunikannya sebagai seorang fotografer dari desa dan sangat menguasai spot (lokasi) cantik nan indah yang ada di pedesaan dan pesisir pantai Madura.
"Alhamdulillah berawal dari hobi saya suka foto-foto sejak lama, saya bisa memperoleh pendapatan, sembari juga memudahkan akses masyarakat agar tidak jauh-jauh pergi dari desa ke kota kalau mau foto kilat,” ujarnya.
Awalnya, Fatim menawarkan jasa fotografi kepada tetangga dan teman-temannya. Namun, dengan kecanggihan teknologi dan media sosial, ia mulai mempromosikan usahanya lebih luas.
Layanan yang ditawarkan oleh Viza Studio Photography mencakup berbagai acara seperti prewedding, wedding (pernikahan), hajatan, serta berbagai kebutuhan foto.
Setiap kali ada momentum seperti wisuda kuliah maupun sekolah, Fatim juga tidak segan membuka stan untuk melayani pelanggan yang membutuhkan jasa fotografi secara cepat.
Meski belajar fotografi secara otodidak, Fatim telah mampu membangun usaha yang sukses dan bahkan harus mempekerjakan orang lain untuk membantu saat ada pesanan besar seperti acara pernikahan.
"Sampai saat ini masih dikelola sendiri. Tapi, misal ada job wedding dan memerlukan tenaga bantuan, ada teman tiga orang. Sistemnya freelance," tambah Fatim, yang juga seorang alumnus IAIN Madura.
Melihat potensi besar dalam dunia fotografi di era digital ini, Fatim yakin usaha yang ia rintis memiliki peluang yang sangat terbuka di daerah Bumi Gerbang Salam Pamekasan.
Tidak hanya fotografi, belakangan ini Fatim juga mulai menerima permintaan untuk pengambilan video di berbagai acara hajatan.
Menurutnya, tidak ada usaha yang langsung besar dan sukses. Ia telah melewati berbagai tantangan selama empat tahun merintis usahanya hingga bisa menikmati hasil yang diperoleh.
"Tahun pertama hitungan kecil, dalam tiga bulan itu Rp 1,5 juta, itu sudah bersih. Tapi, setelah dua tahun berjalan sampai sekarang, sekitar Rp 4 juta lebih per bulan," tutup Fatim, dengan bangga atas pencapaian yang diraihnya.
Editor : Ali Topan