x
x

Tetap Merasa Merdeka

Sabtu, 17 Agu 2024 19:38 WIB

Reporter : Rokimdakas

Sebagian aktivis medsos bersikap nyinyir atas kemerdekaan Republik Indonesia, menganggap belum patut  dikatakan merdeka karena masih banyak orang susah. Ketika mengamati  orang-orang yang merasa kritis itu tipe hape maupun laptopnya bukan murahan, speknya tinggi, berarti kondisi ekonominya bukan tergolong orang susah. Juga tidak pernah mengalami busung lapar masio menu yang dinikmati bukan taraf restoran.

Yaach, era medsos memang bisa bergunjing semiring-miringnya, bisa nyetatus suka-suka. Kalo itu dianggap bisa membuatnta senang, merasa kritis atas tata negara ya silahkan saja asal jangan sampe 'off side' aja sebab bisa bunyek.

Sebagai penyaksi tujuh presiden, sejak Sukarno sampai Jokowi, dari dulu selalu ada orang-orang yang menilai keadaan Indonesia morat-marit, rakyatnya susah. Diantara pengritik itu ada yang sudah mati, sebagian masih menunggu giliran mati sedang lainnya lagi masih asyik merawat kebencian terhadap pemerintah. Seakan opininya yang benar sedang pemerintah dijadikan pihak antagonis kalau nggak boleh disebut tidak becus. Itu sih tembang lawas yang diputar berulang-ulang. Toh Indonesia tetap baik-baik saja.

Jika kita membaca sikon sebagian belahan dunia, mana ada negara yang gemah ripah loh jinawi. Panas tidak terlampau panas, dingin tidak begitu dingin. Mana ada? Yang ada malah kisruh berjilud-jilid. ada yang tembak-tembas,  ada banyak nyawa mati sia-sia. Apa penyinyir ingin Indonesia seperti itu?

Banyak penyinyir yang dulu pernah merasakan bagaimana untuk bisa mendapatkan minyak tanah arus antri pakai kupon. Pernah makan bulgur lantas krisis beras. Sebutir telur harus dibagi rata sekeluarga. Pernah merasakan betapa kejamnya tentara semasa orde baru. Macam-macam  kesengsaraan pernah dirasakan oleh sebagian besar rakyat, toh Indonesia baik-baik saja.

Itu sebabnya bagaimanapun kondisi  Indonesia, rakyat  saya masih menghayati kemerdekaan. Kalau ada yang tidak bisa merasakan itu karena hati, pikiran dan perasaannya perlu diinstal dengan perangkat kejujuran  karena ada yang kurang lengkap pada dirinya.


Ditulis oleh : Rokimdakas

Kanal Kolom adalah halaman khusus layanan bagi masyarakat untuk menulis berita lepas.

Redaksi Jatimkini.com tidak bertanggungjawab atas tulisan tersebut

Editor : Ali Topan

LAINNYA