Reporter : Bagus Suryo
JATIMKINI.COM, Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, mengumpulkan seluruh ketua Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT) guna membangun komitmen bersama memerangi narkoba.
Di Kota Malang terdapat 544 RW dan 4.081 RT di 57 tersebar meliputi 5 kecamatan.
"Ini harus menjadi evaluasi dan menjadikan kita lebih sadar. Hari ini kita mengumpulkan ketua RW. Mereka berada di sekitar (lingkungan) bisa memberikan evaluasi. Kita harus lebih ekstra dan lebih mengantisipasi," tegas Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, Minggu (14/7/2024)
Siang itu para ketua RW bersama Pemkot Malang, Badan Narkotika Nasional, Polresta Malang Kota, Kodim 0833 dan tokoh masyarakat memperkuat komitmen mencegah peredaran narkoba.
Mereka berkumpul dalam acara sosialisasi kewaspadaan dini masyarakat dalam pencegahan dan penyalahgunaan narkoba. Pasalnya, narkoba telah membahayakan generasi muda bangsa. Karena itu, kewaspadaan diperlukan harus sampai level RT dan keluarga.
"RT dan RW menjadi ujung tombak kita. Bukan saja pencegahan penyalahgunaan narkoba, tapi semua hal termasuk pelayanan kepada masyarakat," katanya.
Wahyu menekankan masyarakat harus berperan aktif dalam pembangunan dengan memperkuat sinergi dan kolaborasi bersama para pemangku kepentingan. Hal itu dilakukan guna mempercepat penanganan bila ada persoalan kemasyarakatan.
"Bila menemukan sesuatu yang ganjil, segera berkoordinasi agar segera diselesaikan. Segera laporkan agar kita antisipasi," tuturnya.
Wahyu menjelaskan penanganan secara cepat menjadi yang utama dalam pelayanan publik. Dalam hal ini, camat, lurah, RT dan RW menjadi ujung tombak di wilayah masing-masing.
Pada kesempatan itu, sejumlah ketua RW menyampaikan masukan, yakni soal data kependudukan. Seorang Ketua RW di Kelurahan Pisang Candi, Suharto menekankan pentingnya data kependudukan orang keluar dan masuk sampai level RT sehingga memudahkan dalam mengontrol mobilitas warga.
"Terkadang RW tidak mengetahui jumlah warga yang masuk dan keluar. Semestinya bila ada warga masuk, RW dapat tembusan dari Dispendukcapil. Ini untuk mengoreksi, sebab ada warga yang indekos, warga asli dan pendatang," ujarnya.
Editor : Ali Topan