x
x

Terowongan Joyoboyo Segera Dibangun, Pemkot Surabaya Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Jumat, 14 Jun 2024 19:41 WIB

Reporter : Rochman Arif

JATIMKINI.COM, Pemerintah Kota Surabaya mulai merealisasikan pembangunan terowongan bawah tanah penghubung Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) dengan Kebun Binatang Surabaya. Pembangunan ini dijadwalkan mulai dilaksanakan 15 Juni, dan diperkirakan selesai pada 11 Oktober 2024.

Ketua Tim Angkutan Jalan dan Terminal Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Ali Mustofa mengatakan, Jalan Joyoboyo akan dilakukan penutupan selama proses pengerjaan terowongan. Pengendara yang biasa melintas di jalan tersebut, dapat melalui beberapa alternatif.

“Rencana penutupan jalan ini berlangsung mulai 15 Juni sampai 11 Oktober. Namun kami berusaha mempercepat pekerjaan,” kata Ali Mustofa dalam konferensi pers di Eks Gedung Bagian Humas Pemkot Surabaya, Jumat (14/6/2024).

Menurutnya, proses pengerjaan Terowongan Joyoboyo dimulai dari sisi tengah, atau median jalan. Pengerjaan dilanjutkan bersamaan menuju sisi utara, tepatnya di pintu masuk KBS dan terminal pada sisi barat.

“Pengerjaan ini kami harapkan bisa lebih cepat. Mudah-mudahan penutupan jalan tidak sampai empat bulan, estimasi cukup tiga bulan. Memang kami sudah mengantisipasinya, yakni menutup jalan sesuai dengan kontrak kerja,” ujarnya.

Ali menjelaskan, pihaknya bersama Satlantas Polrestabes Surabaya telah menyiapkan beberapa rekayasa lalu lintas selama proses pengerjaan terowongan. Pertama, pengendara dari Jalan Gunungsari hendak menuju Jalan Joyoboyo-Jalan Raya Darmo, bisa melintas melalui Jalan Gajah Mada dan Jalan Brawijaya.

“Untuk kendaraan roda 2 (R2) dan R4, termasuk truk maksimal dua sumbu, masih bisa melewati Jalan Joyoboyo sisi selatan. Sebelum Sekolah St. Yosep, bisa belok kanan ke arah selatan, kemudian belok kiri arah timur menyusuri Terminal Joyoboyo dan masuk jalur utama Jalan Wonokromo,” Ali menguraikan.

Ia juga menyatakan bahwa Dishub Surabaya telah menyiapkan sejumlah papan informasi terkait pengalihan arus lalu lintas. Beberapa papan informasi itu terpasang di pertigaan Jalan Gajah Mada, Jalan Brawijaya dan sisi sekolah St. Yosep di Jalan Joyoboyo.

“Termasuk memasang banner di overpass Tol Karah maupun di Banyuurip. Sehingga kendaraan atau truk yang lebih dari dua sumbu, bisa mencari jalan alternatif, bisa melalui exit (keluar) Tol Waru atau Dupak,” bebernya.

Pejabat Sementara (PS) Kasubnit Jemen Opsrek Audit Inspeksi Satlantas Polrestabes Surabaya, Aiptu Abdul Roup menyatakan, pihaknya menyiapkan 10 personel untuk membantu pengaturan arus lalu lintas. Petugas ditempatkan di beberapa titik pengalihan jalan bersama personel dari Dishub Surabaya.

“Data Renpam (rencana pengamanan) kami, ada 10 personel yang disiapkan. Tapi itu situasional. Bila terjadi kepadatan, teman-teman segera digerakkan,” kata Abdul Roup.

Pihaknya memastikan tetap melakukan pemantauan situasi arus lalu lintas di sekitar lokasi. Pemantauan dilakukan baik oleh personel di lokasi maupun melalui Surabaya Intelligent Transport System (SITS).

Menurutnya, kendaraan dengan maksimal dua sumbu, masih diizinkan melintas di Jalan Joyoboyo sisi selatan. Sedangkan kendaraan truk lebih dari dua sumbu, diperbolehkan yang bersifat urgent. Seperti kendaraan BBM yang menuju SPBU Joyoboyo. Atau kendaraan sembako, tetapi tidak melintas lokasi proyek.

Ia menambahkan, setiap hari kerja, prediksi kendaraan yang melintas Jalan Joyoboyo diperkirakan mencapai 17 ribu per hari. Jumlah itu berdasarkan prediksi data Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR).

Editor : Rochman Arif

LAINNYA