Reporter : Peni Widarti
JATIMKINI.COM, Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat tren kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jatim melalui Bandara Internasional Juanda pada April 2024 mencapai 29.043 kunjungan atau meningkat naik 56,63% dibandingkan Maret 2024.
Kepala BPS Jatim Zulkipli mengatakan tren kunjungan wisman ke Jatim ini didominasi oleh wisatawan dari Tiongkok sebanyak 8.070 kunjungan, Malaysia 6.274 kunjungan dan Singapura sebanyak 1.305 kunjungan.
“Kedatangan wisman ke Jatim ini beragam, ada yang bertujuan untuk berlibur/rekreasi, serta meeting dan bekerja. Secara bulanan, peningkatan kunjungan tertinggi adalah wisman dari Malaysia yang meningkat 57,68%, sedangkan jika dibandingkan periode sama tahun lalu, peningkatan terbanyak adalah wisman dari Tiongkok yakni 629,66% (yoy),” jelasnya, Senin (3/6/2024).
Dia melanjutkan, tahun ini tren kunjungan wisman ke Jatim sudah kembali pulih bahkan melebihi kinerja kunjungan sebelum pandemi Covid-19. Tercatat di sepanjang Januari - April 2019, jumlah kunjungan wisman ke Jatim sebanyak 70.109 kunjungan.
“Nah di tahun ini, dari Januari - April, kunjungan wisman sudah tembus 92.808 kunjungan atau naik 134,96% dibandingkan periode yang sama 2023 yang hanya mencapai 45.626 kunjungan,” paparnya.
Sejalan dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisman ke Jatim pada April lalu, kinerja Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang juga mengalami peningkatan. TPK hotel bintang pada April rerata yakni 48,57% naik 5,04 poin dibandingkan Maret 2024, atau naik 5,43 poin dibandingkan April 2023.
“Sedangkan lama rata-rata menginap di hotel berbintang untuk tamu asing sekitar 1,95 hari, dan untuk tamu domestik sekitar 1,42 hari,” imbuhnya.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jatim, Dwi Cahyono mengatakan kinerja okupansi hotel di Jatim secara umum mengalami peningkatan pada saat momen Ramadan dan Lebaran atau pada April 2024. Pada momen itu, okupansinya meningkat hingga 80% dibandingkan hari normal.
“Hanya saja, peningkatannya masih kalah dengan Ramadan dan Lebaran 2023 yang berhasil melonjak 100%. Ini faktornya macam-macam, mungkin karena ada libur yang terlalu panjang, jadi orang bisa mengingap di rumah saudarnya atau temannya. Tren ini tidak hanya terjadi di Jatim, bahkan okupansi hotel di Jateng, DI Yogyakarta dan Bali juga turun tahun ini,” jelasnya.
Editor : Peni Widarti