x
x

Sambut Hari Kartini, MPM Honda Jatim Kampanyekan Safety Riding Kepada Pengendara Perempuan

Minggu, 21 Apr 2024 15:10 WIB

Reporter : Peni Widarti

JATIMKINI.COM, Menyambut Hari Kartini yang jatuh setiap 21 April, PT Mitra Pinasthika Mulia (MPM Honda Jatim) distributor sepeda motor Honda wilayah Jatim dan NTT mengkampanyekan safety riding kepada pengendara roda dua perempuan.

Kegiatan digelar baik secara teori dan praktek yang diikuti oleh 50 perenpuan dari berbagai profesi dan usia mulai dari jurnalis wanita, ladys bikers yang tergabung dalam Surabaya Ladies safety, pengendara ojek online yang tergabung dalam Shejek juga karyawan dari MPM Honda Jatim.

Marketing Commuunication & Development Division Head MPM Honda Jatim, Suhari mengatakan kampanye ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Honda kepada masyarakat terutama perempuan di jalan raya secara langsung agar mengutamakan #Cari_aman saat berkendara dengan sepeda motor.

“Dengan Semangat Sinergi Bagi Negeri, kami ingin emansipasi Indonesia dan pecinta motor Honda dapat juga memberi manfaat dan menjadi inspirasi untuk masyarakat luas. Kami berharap semangat yang dibawa Kartini masa kini melalui kegiatan edukasi keselamatan berkendara diharapkan mampu menumbuhkan self love dan kepedulian generasi muda perempuan Indonesia terhadap pentingnya rasa aman dan nyaman berkendara di jalan raya,” jelasnya, Sabtu (20/4/2024).

Dengan mengusung tema ‘Bangga menjadi Generasi #Cari_aman”, kegiatan pelatihan safety riding ini dilakukan di MPM Learning Center Sedati, Sidoarjo. Rangkaian kegiatan ini memberikan semangat dan motivasi bagi para perempuan Indonesia yang hadir untuk selalu menjadi contoh yang baik dalam berkendara. 

Adapun para peserta mendapatkan edukasi mengenai keselamatan berkendara dari para instruktur perempuan safety riding MPM Honda Jatim yang bersinergi dengan Polrestabes Surabaya.

Instruktur Safety Riding MPM Honda Jatim, Fitri Aprilia memaparkan studi AHM Accident pada 2024 mencatat, sebanyak 73% kasus kecelakaan lalu lintas (laka lantas) melibatkan kaum perempuan, sisanya sebanyak 27% merupakan laki-laki.

“Sedangkan rentang usia yang paling banyak mengalami laka lantas yakni pengendar aberusia 20 - 24 tahun dengan prosentase 26%, lalu usia 25 - 29 tahun sebanyak 27%, dan disusul usia 30 - 34 tahun sebanyak 14%, sisanya dari usia di bawah 20 tahun, dan di atas 35 tahun,” jelasnya.

Dari studi tersebut, jelasnya, terdapat perilaku berkendara yang menyebabkan terjadinya kencelakaan, di antaranya kurang mengenali keadaan jalan dan kendaraan lain di depannya dengan porsi 17%, serta kurang mengenali keadaan jalan dan kendaraan lain saat berbelok dengan porsi 16%.

“Selain itu, sekitar 12%, penyebab kecelakaan adalah pengendara tidak berada pada jarak yang aman saat berkendara, dan 10% pengendara mengalami fatugue atau kelelahan, dan 6 pengendara tidak sesuai dengan batas kecepatan,” paparnya.

Kepada para peserta pelatihan Safety Riding, Fitri memberikan sejumlah tips aman saat berbelok, yakni nyalakan lampu sein, ubah/turunkan kecepatan, rem belakang, ungkap potensi bahaya, lakukan konfirmasi aman, dan selalu matikan lampu sein setelah berbelok.

Kanit Kamsel Polrestabes Surabaya, AKP Santa Yulia Sri Surjani mengatakan pengetahuan dan praktik safety riding sangat penting untuk dimiliki setiap pengendara, tidak hanya kaum laki-laki tetapi juga kaum perempuan dengan berbagai profesi.

“Dari data yang kami kumpulkan, pada 2017 profesi korban yang kecelakaan lalu lintas kebanyakan adalah karyawan mencapai 920 kasus, jumlah itu meningkat 20% dibandingkan 2026 yang mencapai 767 kasus. Sedangkan profesi lainnya adalah pelajar, mahasiswa, lalu PNS dan TNI/Polri,” paparnya.

 

 

Editor : Peni Widarti

LAINNYA