Reporter : Ali Topan
JATIMKINI.COM : Getaran gempa berkekuatan 6,5 SR yang berpusat di 132 kilometer Timur Laut Tuban, Jawa Timur terasa hingga di kota Surabaya. Rentetan gempa yang terjadi sekitar pukul sekitar 16.30 wib Jumat (22/3/2024) sempat menjadi kepanikan sejumlah warga Komplek Sidotopo Dipo, Surabaya yang berhemburan keluaran dari rumahnya.
“Tiba-tiba dalam rumah berguncang dan kami sekeluarga keluar semua takut terjadi gempa benaran. Pasalnya, selama 1 hari guncangan gempa terjadi tiga kali. Maka dari itu, kami kuatir jika ada gempa susulan nantinya,” kata Samsul Arifin warga Komplek Sidotopo Dipo ini
Menurut Samsul, guncangan gempa tahun ini paling mengkuatiran karena terjadi tiga kali dalam sehari. Maka dari itu kata pria ini, sejumlah warga Komplek Sidotopo Dipo berhemburan keluar rumah semua.
“Sebagian anak kecil sempat ada yang menangis karena takut dan beberapa warga lainnya membaca doa agar bencana gempa tidak terjadi,” tegas Samsul
Sementara itu Peneliti Senior dari Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (Puslit MKPI) Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) menjelaskan, bahwa guncangan pada daerah laut itu dipicu oleh sesar aktif di Laut Jawa. Gempa dengan kedalaman 10 kilometer itu pun membuat jangkauan daerah guncangan semakin meluas hingga daratan Pulau Jawa.
Menurut dia, gempa dengan kedalaman dangkal yang disebabkan oleh sesar aktif ini merupakan peristiwa yang jarang terjadi. Adanya pergeseran dan tekanan dari dua permukaan pada Laut Jawa ini menimbulkan getaran dengan skala Modified Mercally Intensity (MMI) III-IV. Intensitas tersebut dapat mengakibatkan guncangan dan retakan pada daerah permukaan.
“Semakin kuat skala intensitasnya, dampak yang dirasakan akan semakin berbahaya,” jelas Amien dalam ketarangan resminya yang dirilis Humas ITS.
Amien menambahkan, pergeseran permukaan pada gempa Tuban terjadi secara horizontal sehingga tidak berpotensi tsunami. Namun, gempa tersebut akan menghasilkan beberapa gempa susulan dengan skala magnitudo yang lebih rendah dari gempa pertama.
“Untuk mitigasinya, gempa tersebut perlu dimonito guna mengetahui apakah ada tekanan yang masih aktif atau tidak,” kata Amin
Amien berharap masyarakat dapat lebih waspada dengan fenomena gempa yang terjadi karena sesar aktif ini.
“Masyarakat perlu menyiapkan diri apabila terjadi gempa-gempa ke depannya,” pesan Amin
Editor : Redaksi