x
x

Bank Jatim Siapkan Strategi Genjot Implementasi ETPD di Jatim

Senin, 04 Mar 2024 21:19 WIB

Reporter : Peni Widarti

JATIMKINI.COM, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) tahun ini menyiapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan implementasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) di Jawa Timur.

Direktur IT & Digital Bank Jatim, Zulhelfi Abidin menjelaskan, Bank Jatim sudah memiliki target ekosistem yang akan dialihkan dari elektronik ke digital guna menunjang pertumbuhan transaksi. Target-target ekosistem tersebut yaitu pasar, mall, rumah sakit, transportasi, Pendidikan, hotel, olahraga, dan masih banyak lagi. 

”Potensinya sangat besar, contohnya di Kabupaten Ngawi. Bayangkan saja ada 20 pasar dengan 6.425 pedagang di Ngawi, kemudian total ASN juga mencapai 10.275 orang. Dari jumlah ASN itu saja, sebesar 49,69% belum menjadi debitur EKMG Bank Jatim. Maka dari itu kami cukup optimis di 2024 ini progress ETPD di Jatim akan semakin meningkat pesat,” ujarnya, Senin (4/3/2024).

Dia menerangkan, ETPD sendiri merupakan suatu upaya untuk mengubah transaksi pendapatan dan belanja pemerintah daerah dari cara tunai menjadi nontunai berbasis digital. 

”Tidak dipungkiri, saat ini perkembangan teknologi sudah sangat pesat dan terus berkembang cepat. Melihat hal tersebut, Bank Jatim dituntut mau tidak mau harus dapat mengikuti kemajuan teknologi di bidang perbankan guna memenuhi kebutuhan pelayanan bagi masyarakat, desa, dan pemerintah kabupaten,” ujarnya.

Guna mendukung percepatan digitalisasi transaksi pemerintah daerah di seluruh  kabupaten/kota di Jatim, lanjut Zulhelfi, Bank Jatim pun telah menyiapkan 160 PIC dedicated. Adapun di setiap kabupaten dan kota telah disediakan 2 PIC dari Kantor Cabang, 1 PIC dari Digital Banking, dan 1 PIC dari IT Support. 

”Dengan adanya ETPD ini dapat menguatkan sistem pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel. Jadi harus terus didorong oleh berbagai pihak,” paparnya.

Hingga saat ini, 18 dari 39 pemerintah daerah di wilayah Jatim telah melakukan integrasi Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD). Pada 2024 ditargetkan ada 33 pemda yang melakukan integrasi SIPD.

Sebagai contoh, Pemkab Ngawi telah berhasil mencapai Indeks ETPD Semester II Tahun 2023 dengan total score 100%, yang terdiri dari beberapa formula penilaian. 

Pertama, aspek implementasi Pemkab Ngawi mendapat prosentase sebanyak 70%. Aspek ini berisikan kemampuan dalam menyediakan layanan transaksi belanja dan pendapatan daerah melalui berbagai kanal pembayaran. 

Kedua, aspek realisasi sebesar 10%. Aspek tersebut mencakup kapasitas dan kapabilitas dalam pemanfaatan kanal pembayaran yang tersedia terhadap capaian nominal jumlah pajak dan retribusi. Terakhir, aspek lingkungan strategis yang mengantongi prosentase sebesar 20%. Aspek itu meliputi infrastruktur sistem informasi, telekomunikasi, dan awareness penunjang layanan ETPD. 

Untuk itu, Bank Jatim memberikan apresiasi kepada Pemkab Ngawi atas prestasinya dalam implementasi ETPD 100% di Pendopo Wedya Graha Kabupaten Ngawi pada, Jumat (1//3/2024).

Zulhelfi menambahkan, Bank Jatim saat ini juga gencar melaksanakan integrasi Siskeudes Link – Belanja Desa yakni aplikasi desa untuk transaksi keuangan non tunai atas belanja desa yang terintegrasi dengan Kemendagri. 

”Kami juga saat ini sedang masif mengimplementasikan Kartu Kredit Indonesia (KKI) yang dapat digunakan oleh pemda untuk belanja daerah. Sampai saat ini, sudah ada 18 Pemda yang telah menggunakan KKI Bank Jatim co-branding. Untuk KKI Bank Jatim sendiri masih dalam proses dan akan segera dirilis,” imbuh Zulhelfi.

 

 

 

Editor : Redaksi

LAINNYA